Pengembangan Jarak Pagar merupakan salah satu upaya untuk menangani masalah kelangkaan BBM di Indonesia. Wilayah pengembangan Jarak Pagar perlu memperhatikan aspek fisik dalam hubungannya dengan persyaratan tumbuh serta dengan memperhatikan aspek sosial sebagai faktor pendukung keberhasilan pengembangan Jarak Pagar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah prioritas pengembangan Jarak Pagar di Kabupaten Subang, diperoleh melalui korelasi keruangan antara wilayah kesesuaian, jaringan jalan, permukiman, dan penggunaan tanah. Sedangkan wilayah kesesuaian diperoleh dari hasil korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat tumbuh Jarak Pagar yaitu ketinggian, lereng, tanah, dan iklim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknologi SIG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah prioritas tinggi dengan cakupan jarak <1000 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah semak belukar dan padang rumput, berada di Kecamatan Cipeundeuy, Cipunagara, dan Pabuaran. Wilayah prioritas sedang umumnya terdapat pada cakupan jarak 1000-1500 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah kebun dan tegalan/ladang, berada di seluruh kecamatan yang tergolong wilayah sesuai kecuali Kecamatan Purwadadi. Wilayah prioritas rendah umumnya terdapat pada cakupan jarak >1500 meter dari jalan dan permukiman, serta pada penggunaan tanah lainnya, berada di seluruh kecamatan yang tergolong wilayah sesuai.
Jatropha curcas L. development is one of effort for solving the fuel lack problems in Indonesia. Development region of Jatropha curcas L. needs focused physic aspect in relations with grow condition and focused social aspect as a support factor for the best development of Jatropha curcas L. The purpose of this research is for find the priority region for development of Jatropha curcas L. in Subang Regency, which get by spatial correlation between condition region, access, settlement, and land use. Condition region gets by spatial correlation between influence variables, such as elevation, slope, soil, and climate. This research using spatial approach method, by analysis all of variables and correlated with SIG technology.The result of this research showed the characteristic of high priority region coverage less than 1000 meters from access and settlement, and on shrub and steppe land use, in Cipendeuy, Cipunagara, and Pabuaran Sub-district. Middle priority region are mostly located in the coverage of 1000-1500 meters from access and settlement, and on garden and moor land use, is located in all sub-districts classified condition region except Purwadadi Sub-district. Low priority region are mostly located in the coverage more than 1500 meters of access and settlement, and on the other land use, is located in all sub-districts classified condition region.