Depok sebagai salah satu kota penghasil belimbing. Permintaan yang besar untuk
daerah Jabodetabek dan Bandung, menunjukkan pangsa pasar untuk belimbing
sangat besar. Pemilihan saluran distribusi pemasaran adalah faktor akhir yang
menentukan keberhasilan budidaya dalam memberikan omzet yang besar bagi
petani penghasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur distribusi
pemasaran belimbing Kota Depok. Unit analisis adalah kelompok tani belimbing
Kota Depok. Variabel yang digunakan adalah produktivitas kebun, arah dan jarak
antara lokasi kebun dan lokasi lembaga distribusi,dan omzet kelompok tani
penghasil belimbing. Metode yang digunakan adalah pendekatan keruangan
melalui korelasi peta dan data yang disajikan secara deskriptif. Dari hasil analisis
diketahui bahwa dalam distribusi pemasaran belimbing Kota Depok menunjukkan
bahwa faktor jarak tidak mempengaruhi pemilihan saluran distribusi dan volume
buah yang didistribusikan. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan saluran
distribusi adalah arah pemasaran yang akan mempengaruhi omzet petani
penghasil terkait dengan kondisi pasar tujuan. Saluran distribusi pemasaran
belimbing Kota Depok terdiri dari 3 saluran distribusi yang dapat ditempuh
hingga buah sampai kepada pasar pengecer dan konsumen. Saluran distribusi 1
adalah saluran distribusi langsung dari petani ke pasar tujuan, saluran distribusi 2
adalah saluran distribusi melalui tengkulak dan saluran distribusi 3 melalui
koperasi. Saluran distribusi 3 dengan lembaga distribusi koperasi yang memiliki
arah pemasaran ke DKI Jakarta dengan pedagang besar yang telah memiliki
konsumen masyarakat kelas menengah ke atas, akan memberikan harga beli
belimbing yang lebih tinggi, sehingga akan memberi omzet yang lebih besar bagi
petani penghasil.