Remote sensing telah banyak diaplikasikan dalam bidang Meteorologi dan Klimatologi, khususnya dalam menjelaskan curah hujan, namun penerapannya dalam wilayah yang lebih spesifik belum banyak digali lebih dalam. Tutupan awan diinterpretasikan dari citra NOAA, selanjutnya di korelasikan dengan metode statistic dan analisis spasial dengan curah hujan harian di 30 lokasi stasiun hujan yang tersebar di wilayah penelitian.
Penelitian ini melihat kecendrungan potensi hujan bedasarkan tutupan awan yang terekam yang berlangsung mulai dari Oktober 2007 - April 2008. Hasil analisis keruangan terlihat bahwa tutupan awan berpotensi hujan tinggi banyak terjadi pada bulan Maret dan April. Hasil penghitungan statistik memperlihatkan terdapat kaitan positif antara tutupan awan berpotensi hujan tinggi pada wilayah 5x5 Km dengan curah hujan pada tanggal perekaman, tanggal setelah perekaman, dan curah hujan 3 harian yang terjadi.