Grafiti merupakan salah satu bentuk urban art. Namun grafiti yang dilakukan oleh murid-murid SMU dan SMK merupakan bentuk vandalisme. Biasanya, motivasi untuk melakukan grafiti dikarenakan penandaan suatu wilayah (teritori) dan bentuk aktualisasi diri. Untuk itu dalam penelitian ini penulis akan menyajikan karakteristik grafiti dari tiap-tiap SMU di Kecamatan Kebayoran Baru dan lokasi utama grafiti. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan penyajian deskriptif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa SMU yang tergolong unggulan memiliki jumlah grafiti hampir sama dengan SMU non unggulan. Kesimpulan lain yang didapatkan adalah bahwa grafiti tersebar merata di semua jenis penggunaan tanah dan kelas jalan. Tidak ada jenis penggunaan tanah maupun kelas jalan tertentu yang menjadi lokasi grafiti secara khusus. Luasan teritori grafiti tidak dipengaruhi oleh jenis penggunaan tanah maupun kelas jalan tempat sekolah tersebut berlokasi yang terdapat di Kecamatan Kebayoran Baru.
Graffiti is one kind of urban art. However, high school students which did the graffiti are considered doing vandalism act. Usually, one of their motive is to mark their territor and evidence for self-actualization. In this case, this research tries to understand what graffity characteristic from each high school and graffiti main location. This research used qualitative methode those descriptive analysis.The result show that, the graffiti does by superior high school students are almost as same as inferior high school students. The other result show, the locations of graffiti has no specific type of land use and road classification. The wide range for the graffiti territory are not influenced either by type of located status high school at Kecamatan Kebayoran Baru.