Fenomena degradasi tanah di lingkungan tropis, jika tidak segera diatasi, maka
akan menimbulkan kerusakan tanah (tanah kritis) yang dicirikan dengan
menurunnya produktivitas tanah atau lahan. Oleh karena itu perlu penanganan
lebih lanjut, salah satunya dengan cara mengetahui wilayah-wilayah yang
memiliki tingkat kekritisan tinggi dan perubahan luasnya hingga pada kondisi
sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas tanah kritis
didasarkan pada tingkat kekritisan tanah menggunakan metode pembobotan
dengan variabel yaitu erosi, tutupan vegetasi, kelerengan dan produktivitas lahan.
Nilai erosi didapat dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss
Equation). Perubahan luas tanah kritis di Kabupaten Lebak dalam kurun waktu 10
tahun (1999 - 2009) meningkat sebesar tujuh belas kali lipat. Perbedaan kategori
perubahan luas pada wilayah lereng yang sama cenderung dipengaruhi oleh besar
laju erosi. Wilayah lereng kurang dari 25% menunjukkan besar laju erosi rendah
dan nilai produktivitas tanaman sayuran yang cenderung tinggi, berbeda hal
dengan wilayah lereng diatas 25% dengan besar laju tinggi namun produktivitas
tanaman sayurannya juga cenderung tinggi dikarenakan adanya penerapan
pengelolaan tanah dan tanaman.