ABSTRAKGarcinia mangostana L. (biasa dikenal dengan nama manggis) sebagai salah satu
sumber yang kaya akan senyawa antioksidan golongan xanton, telah banyak
dimanfaatkan baik untuk mengobati berbagai penyakit maupun untuk pewarnaan.
Kulit buah manggis kering dimaserasi menghasilkan ekstrak kasar, yang kemudian
disuspensikan ke dalam air dan diekstraksi dengan pelarut n-heksana, CH2Cl2, etil
asetat dan n-butanol secara berurutan. Aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah
manggis dalam pelarut n-heksana, CH2Cl2, etil asetat, n-butanol dan H2O ditentukan
menggunakan metode DPPH. Ekstrak n-heksana memiliki nilai tertinggi yaitu dengan
IC50 (μg/mL) 17.7 (F1) dan 16.64 (F2). Setelah dilakukan pemurnian terhadap ekstrak
CH2Cl2, dengan informasi dari data spektroskopi IR dan GC/MS, diperkirakan
senyawa yang telah diidentifikasi adalah 1-isomangostin dan garcimangoson B.
ABSTRACTGarcinia mangostana L. (Commonly known as mangosteen) is a rich source of
antioxidant compounds from xanthone group, has been used to treat various diseases
and for dye shift. Maceration of dried mangosteen hulls produced crude extract,
which is then dissolved into water and extracted with n-hexane, CH2Cl2, ethyl acetate
and n-butanol, respectively. The antioxidant activity in hulls extracts of the
mangosteen fruit in the solvent n-hexane, CH2Cl2, ethyl acetate, n-butanol and H2O is
determined using DPPH method. n-hexane extract had the highest value of
antioxidant activity with IC50 (μg/mL) 17.7 (F1) and 16.64 (F2). After Purification of
the CH2Cl2 extract, and determined with IR spectroscopic and GC/MS data, it is
estimated that the identified compounds are 1-isomangostin and garcimangosone B.