Data historis Heraea Pembayaran Indonesia (NPI) selama periode 1969 - 1990 menunjukkan pola surplus yang persisten dalam transaksi modal dan defisit yang juga persisten kecuali untuk tiga tahun tertentu dalam transaksi berjalan. Ada berbagai pendapat yang berbeda-beda di antara para ekonom mengenai interprestasi teoritis dari signifikansi dari pola neraea pembayaran seperti itu menurut penulis. inti dari perbedaan pendapat tersebut adalah ketidaksetujuan mengenai hal yang mendasar, yakni menyangkut hubungan kaus alitas antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Untuk mengungkapkan hal tersebut, penelitian skripsi ini mengidentifikasikan serta membahas tiga kemungkinan secara teoritis bentuk hubungan kausalitas antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Yaitu, pertama, transaksi berjalan "Menyebabkan" transaksi modal; kedua, transaksi modal "menyebabkan" transaksi berjalan; dan ketiga, hubungan timbal balik (dua arah) antara transaksi berjalan dan transaksi modal. Selanjutnya, dilakukan penyelidikan secara empiris data-data HPI periode 1969 - 1990 . Ada dua teknik yang terhadap dipakai untuk mengungkapkan bentuk hubungan kausalitaa antara transaksi berjalan dan transaksi modal dalam struktur HPI. Pertama, kausalitas bivariat Granger yang diikuti dengan pengecekan Akaikes Final Prediction Error . Kedua. Vector Autoregression (VAR) yang merupakan generalisasi dari kausalitas bivariat Granger ke kasus kausalitas multivariat. Teknik VAR ini kemudian diikuti dengan analisis impulse responsif function dan variance decomposition Hasil penelitian dengan kedua teknik ini mengungkapkan hal yang sama, yakni bentuk hubungan kausalitas antsra transaksi berjalan dan transaksi modal dalam struktur HPI adalah searah dari transaksi berjalan ke transaksi modal. Artinya transaksi berjalan kata lain "menyebabkan" pemasukan modal luar negeri, atau aliran modal asing (surplus dalam transaksi dengan modal) diperlukan untuk membiayai defisit yang terjadi dalam transaksi berjalan. Dengan diketahuinya bentuk hubungan kausalitas yang searah dari transaksi berjalan ke transaksi modal tersebut, maka penanganan masalah HPI ysng selama ini menggunakan konsep overall balance, dimana cadangan devisa yang dipegang pemerintah dapat tetap stabil pada saat terjadi defisit transaksi ditutup dengsn pinjaman luar negeri, kini perlu berjalan yang dialihkan dan ditekankan kepada konsep current account balance. Artinya, dalam periode-perode mendatang Indonesia harus dapat membiayai kebutuhan impornya dari hasil ekspor barang dan jasanya . Penggunaan data kuartalan dengan periode yang lebih panjang, dan pembagian periode menjadi beberapa periode pengujian, serta dimasukkannya beberapa variabel dalam negeri lainnya maupun variabel-variabel luar negeri yang relevan, diyakini dapat menghasilkan temuan-temuan yang menarik yang mungkin saja berbeda dari apa yang ditemukan dalam skripsi ini.