Pada dasarnya dalam menjalankan fungsinya, bank di hadapi oleh trade-off antara profitabilitas dan likwiditas. Jika bank mengejar likwiditas yang tinggi, maka bank akan mengahadapi resiko likwiditas yang besar, sebaliknya jika bank menjaga terjaminnya likwiditas, maka bank tidak " akan mencapai profi tabili tas yang tinggi ". Dalam skripsi ini penulis mencoba menerapkan suatu metode Linear Programming sebagai salah satu cara untuk dapat mencapai kondisi profitabilitas yang tinggi namun masih berada dalam batas-batas likwiditas yang wajar, dengan menggunakan data-data keuangan dari salah satu bank pemerintah. Tingkat keuntungan (profitabilitas) yang ingin dicapai tercermin pada fungsi tujuan dari model Linear Programming yaitu maksimum return dari masingmasing alternatif investasi. Tujuan maksimisasi keuntungan dalamnya bukan berarti mengabaikan resiko termasuk di resiko likwiditas. Usaha untuk meminimisasi resiko ini tercermin dalam fungsi kendalanya. Dengan menggunakan model Linear Programming ini suatu bank dapat mengalokasikan dana yang diperoleh dari sumber dana yang tercermin dalam sisi passiva neraca, ke beberapa alternatif investasi yang tercermin dalam sisi aktiva neraca, sedemikian hingga akan memberikan tingkat pengembalian yang optimal bagi bank yang bersangkutan. Dalam menyusun tulisan ini penulis mengadakan penelitian baik dalam bentuk survey library research. Dalam survey research ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang research maupun penulis tidak akan diteliti, melainkan penulis melakukan beberapa kali kunjungan perusahaan yang menjadi obyek penelitian, dalam hal ini adalah bank ABC Jakarta. Dalam library research penulis melakukan telaah kepustakaan. terutama informasiinformasi yang berhubungan dengan topik yang akan penulis bahas dalam skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari skripsi-skripsi terdahulu pada perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia terutama masalah Fund Management. Setelah fungsi tujuan beserta kendala-kendalanya dibentuk, maka Linear Programming akan memberikan output berupa proporsi yang paling optimal untuk masing-masing alternatif investasi, serta maksimumreturn yang akan diperoleh bank atas portfolio investasi yang telah dijalankannya. Kesimpulan telah dijalankan yang dapat ditarik dari penelitian adalah bahwa dengan dihadapi kendala-kendala yang mencerminkan kondisi perbankan walaupun tidak sempurna dalam mendekati kondisi yang oleh yang yang sesungguhnya maka bank ABC akan mencapai kondisi optimal dengan mengalokasikan dananya terbesar ke dalam SBI, yang kemudian adalah ke Kredit, Call Money, Deposito dan SBPU. kondisi - optimal yang dicapai oleh bank tersebut sangat tergantung pada bagaimana model Linear Programming dibentuk. Semakiri lengkap informasi yang · dibentuk ke dalam model, semakin realistis kondisi optimal yang dicapai. Namun perlu diketahui bahwa Linear Pogramming hanyalah sebuah model yang pada umumnya menyederhanakan kondisi nyata dunia perbankan ke dalam bentuk matematis. Lingkungan perbankan yang kompleks dan cepat berubah tidak mungkin dapat dirumuskan secara sempurna ke dalam bentuk persamaan matematis, oleh karena itu di sini judgement dari pihak pimpinan bank tetap diperlukan agar keputusan yang diambil dapat memuaskan.