sejak pemerintah mengeluarkan berbagai paket deregulasi/perbankan, dunia usaha perbankan Indonesia mengalami perubahan. Perubahan ini berawal dengan keluarnya Paket Juni 1983 yang kemudian disusul dengan keluarnya Paket Oktober 1988, telah memicu meningkatnya derajat suhu persaingan antar kalangan perbankan itu sendiri. Persaingan ketat yang tak terelakkan tersebut makin meningkat dengan diberlakukannya kebijaksanaan uang ketat oleh pemerintah (Tight Money Policy). Dalam kondisi persaingan yang demikian pengelola bank memerlukan suatu sarana manajemen yang dapat mengukur kinerja bank yang dikelolanya. Untuk tetap memantau perkembangan dan mengukur kinerja bank dipergunakan analisa statistik multivariate yang meliputi analisa Komponen Utama, analisa Faktor, analisa Diskriminan dan analisa rasio keuangan bank. Dalam melakukan pengolahan rasio keuangan dipergunakan data-data Neraca dan Laporan Rugi/Laba Bank-bank di Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari periode 1988 hingga 1991 yang meliputi 53 buah, sampel bank, mencakup kategori kelompok bank pemerintah, bank swasta, bank devisa, bank non devisa, bank go public dan bank non go public. Menggunakan analisa Komponen utama dan analisa Faktor, peneli tian menghasilkan faktor-faktor yang memiliki stabili tas tinggi dalam memberikan gambaran umum mengenai ciri-ciri atau karakteristik dari sektor industri perbankan Indonesia secara keseluruhan maupun gambaran umum mengenai suatu kelompok bank secara khusus. Melalui analisa diskriminan, penelitian menghasilkan 20 variabel rasio keuangan pembeda yang membedakan kelompokkelompok bank yang berada dalam sektor industri perbankan Indonesia. Dengan tingkat akurasi prediksi kinerja bank sebesar 82.13%, variabel-variabel rasio keuangan yang membedakan kinerja atau performansi suatu bank adalah Cash Ratio, Secondary Risks Assets Ratio, Gross Yield on Total Assets, Interest Margin,. Leverage Multiplier, Assets utilization, Cost of Efficiency 2, .Cost of Efficiency 5, Net Interest Spread dan Net Interest Yield. Selain pendekatan Pseudo Class, dalam membentuk model performansi sektor perbankan Indonesia dapat juga dipergunakan pendekatan Ordinal Time Series Analysis (OTSA).