UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh kebijaksanaan kredit bank sentral terhadap neraca pembayaran luar negeri Indonesia 1974-1988

Sinaga, Tonny; Simanjuntak, Robert Arthur, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993)

 Abstrak

Kredit domestik merupakan salah satu besaran yang ikut membentuk uang primer, dan uang primer adalah penentu uang beredar, yang pada akhirnya mempengaruhi laju inflasi. Dalam mengatur keseimbangan moneter, Bank Sentral memakai kredit domestik, dengan terlebih dahulu menetapkan target tertentu untuk tingkat pertambahannya. Tulisan ini mencoba meneliti sejauh mana pengaruh perubahan kredit terhadap komponen-komponen Neraca Pembayaran. Untuk melihat hubungan kredit dengan Neraca Pembayaran, pertama sekali dilakukan deskripsi kebijaksanaan kredit yang telah ditempuh pemerintah Indonesia, kemudian diperbandingkan posisi komponen-komponen Neraca Pembayaran baik sebelum maupun sesudah penetapan kebijaksanaan tersebut. Disamping itu dilakukan juga pengujian statistik dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan menetapkan suatu formula untuk mencari besaran Pendapatan Nasional (Y) tersebut dan Impor (H), kemudian membandingkan dengan yang aktualnya. Cara kedua hasil adalah perkiraan pengujian "pangkat dua terkecil biasa" dengan memakai Y dan M sebagai variabel terikat dan masing-masing Ekspor (X), Pemasukan Modal (K) serta Pertambahan Kredit (D) sebagai variabel bebas. Dalam tulisan ini ditemukan bahwa pengendalian agregat moneter, akibat terbukanya Indonesia terhadap perekonomian dunia melalui Neraca Pembayaran, lebih efektif melalui pertambahan kredit dibandingkan bila melalui uang nominal. Sementara untuk komponen kredit itu sendiri, model yang dipakai hanya bagus diterapkan untuk mencapai target impor dibandingkan dengan pendapatan secara lansung. Dan untuk mempengaruhi besaran impor dari tiga variabel yang dipakai, yang paling dominan adalah pertambahan kredit. Pertambahan kredit di dalam negeri akan menurunkan total impor. Kesimpulan yang didapat menunjukkan bahwa pertambahan kredit domestik akibat kenaikan penerimaan sektor luar negeri tidak berhasil dikendalikan oleh Bank Sentral untuk tidak menaikkan inflasi secara keseluruhan. Penerimaan sektor luar negeri yang meningkat akan menaikkan laju inflasi di dalam negeri. Laju inflasi yang naik meningkatkan permintaan agregat. Dan karena sisi suplai domestiknya tidak mencukupi, maka masyarakat mendapatkannya melalui impor. Disamping perlu dicari model yang lebih tepat untuk perekonomian Indonesia, perlu kiranya variabel yang diuji ditambah, juga diambil hanya data-data yang kurun waktunya sama.

 File Digital: 1

Shelf
 S18469-Tonny Sinaga.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S18469
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 134 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S18469 14-20-560528161 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20184250
Cover