Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai praktek pengakuan pendapatan dan beban underwriting, khususnya yang menyangkut perhitungan cadangan premi di suatu perusahaan asuransi kerugian. Selain itu, untuk membandingkan teori yang diperoleh dari kuliah dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan Pemerintah dengan prakteknya di sebuah perusahaan. Metodologi penelitian yang dipakai adalah studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan, membaca, membandingkan dan menelaah artikel dan buku yang berhubungan dengan topik skripsi. Selain itu dengan studi lapangan, yaitu melakukan wawancara dengan pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan data. PT Asuransi "X" mengakui pendapatannya secara akrual. Pengakuan berbagai beban yang berhubungan langsung dengan perolehan pertanggungan adalah sesuai dengan pengakuan pendapatan, sedangkan yang tidak berhubungan langsung adalah pada periOde yang bersangkutan. PT Asuransi "X" menghitung cadangan premi untuk penutupan jangka pendek sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan NO. 959/KMK.04/1983. Perhitungan cadangan premi untuk penutupan jangka panjang adalah secara prorata. Evaluasi atas perhitungan cadangan premi menunjukkan bahwa PT Asuransi "X" belum menerapkan perhitungan prorata untuk semua cadangan premi, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 224/KMK.017/1993. PT Asuransi -X" juga memperlakukan cadangan premi untuk penutupan jangka panjang sebagai perkiraan penyangga untuk premi reasuransi yang belum habis terpakai. PT Asuransi "X" sobaiknya mulai menerapkan perhitungan cadangan premi yang baru agar dapat melaporkan pendapatan dan bebannya secara lebih wajar. PT Asuransi sebaiknya juga menyajikan secara terpisah perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban yang tidak berhubungan dengan perhitungan cadangan premi dengan perkiraan cadangan premi.