Total Quality Cost sebagai Alat Bantu Manajemen dalam rangka Peningkatan Kualitas untuk Menghadapi Pesaingnya(Dosen pembimbing Drs. Ahmadi Hadidroto, Ak. MSc).
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1994.
Karya tulis ini membahas masalah program peningkatan kualitas produk dan biaya yang diperlukannya. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana meningkatkan kualitas dengan biaya yang minimum dan informasi-informasi apa saja diperlukan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut.
Karya ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam program-program peningkatan kualitas produk.
Penulisan karya ini mengambil studi kasus pada PT. X yang menghasilkan produk Garbarata(boarding bridge). Masalah kualitas.
yang terjadi dijabarkan, kemudian dikaitkan dengan kerangka teoritis yang relevan dan pada akhirnya diberikan· saran mengenai tindakan-tindakan alternatif untuk mengatasinya.
Untuk mengidentifikasi masalah-masalah kualitas yang terjadi menggunakan konsep akuntansi manajemen yang disebut
TOTAL QUALITY COST. Untuk memudahkan analisa Total Quality Cost dibagi dalam 4(empat) kategori, yaitu Prevention, Appraisal, Internal Failure dan External Failure Cost. Masalah kualitas terjadi , jika proporsi Failure Cost dalam perusahaan cukup besar dibandingkan dengan Total Quality Costnya. Perusahaan harus segera menurunkan biaya tefsebut melalui tindakan
Prevention dan Appraisal.
Failure Cost PT. X pada tahun 1992 mencapai BOX dari Total Quality Costnya, oleh karena itu diperlukan tindakan khusus untuk mengantisipasinya. Tindakan yang disarankan
yaitu:
1. Prevention, melalui peningkatan training, process' control
dan aplikasi sistem informasi kualitas.
2. Appraisal, melalui peningkatan inspeksi dan test.
Hasil tindakan tersebut diharapkan dapat menurunkan Failure Cost pada tahun 1993 hingga mencapai dibawah 70 dibandingkan Total Quality Cost tahun tersebut.