Kompleksnya aktivitas usaha dalam masa-masa belakangan ini, perkembangan pasar modal dan berkembangnya kebutuhan akan ukuran-ukuran prestasi (performance measurement) untuk melakukan analisa laporan keuangan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, sehingga lebih memudahkan bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai prestasi perusahaan, mendorong banyak pengguna laporan keuangan (terutama sekali investor di pasar modal) untuk menggunakan informasi tentang laba per saham (Earnings Per Share - EPS) sebagai salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam berinvestasi di pasar modal, disamping informasi lainnya seperti kekayaan per saham (Net Asset Per Share - NAPS). Dalam pandangan banyak investor, harga pasar saham berkaitan erat dengan EPS. Misalkan saja seorang investor yang ingin menilai "kelayakan° harga suatu saham biasanya menghitung Price Earnings Ratio yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan harga pasar per saham, atau dividend payout percentage, yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan dividen per saham. Dalam prakteknya, perhitungan EPS berkembang menjadi semakin kompleks antara lain akibat seringnya terjadi mutasi modal saham perusahaan, transfer pemilikan yang relatif cepat, semakin kompleksnya struktur modal perusahaan, dan belum adanya prinsip akuntansi tentang metode perhitungan dan penyajian EPS di Indonesia. Pengamatan terhadap praktek pengungkapan EPS oleh 30 (tiga puluh) emiten dalam laporan keuangan antara periode 1990 hingga 1993 memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan tehnik perhitungan dan penyajian EPS. Perbedaan-perbedaan tersebut tentu saja mengurangi kualitas daya-banding informasi EPS yang disajikan. Akan tetapi, penurunan kualitas daya-banding ter sebut dapat dikurangi karena semua emiten melakukan pengungkapan dasar perhitungan secara cukup jelas sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya intrepretasi yang salah. Akan tetapi, kondisi tersebut diatas hendaknya memacu profesi akuntansi di Indonesia untuk memikirkan perlunya menerbitkan prinsip akuntansi yang mengatur praktek pengungkapan EPS sehingga dapat memberikan manual bagi profesi dalam menjalankan tugasnya.