Teks yang dimuat pada naskah ini diawali dengan keterangan makna wuku, kemudian menerangkan dengan cukup mendetail tentang watak dewa, senjata, bendera/umbul-umbul, minuman dalam tempatnya, pohon, burung, gedung, candi, gunung, bulan, dan lambang yang khas untuk setiap wukunya. Biasanya atribut ini hanya disebutkan saja, atau digambarkan pada buku pawukon yang berilustrasi. Data-data pawukon disusun dan sekaligus dicatat pada buku tulis ini oleh pengarang primbon yang sangat terkenal di Surakarta, ialah R. Tanaya (M. Tanojo, R. Tanojo), yang banyak mengarang buku yang kemudian diedarkan oleh penerbit De Bliksem pada tahun 1920-1930an. Pawukon PR.19 ini selesai dibuatnya pada bulan Maret 1936. Pada naskah ini juga tersisip surat dari Tanaya (h.33), tertanggal 18 Agustus 1937, ditujukan kepada Pigeaud di Yogyakarta. Surat tersebut berupa permintaan surat keterangan dari Dr. Pigeaud tentang jabatan Tanaya. Tanaya menjadi karyawan Stichting Panti Boedaja dengan tugas garap paniti poestaka dengan gaji bulanan (sejak bulan Juli 1937) sebanya f21. Surat ini juga menjelaskan tentang naskah Kateranganipun pawukon yang dikirimkan bersamanya untuk diperiksa oleh Pigeaud, jika hendak dibelinya.