Naskah asal Bali. Mantra ini berisi segala macam ajaran dari Dewi Uma kepada putranya sang Kumara tentang asal mula adanya dunia beserta segala isinya, nama dan istana Dewa Nawa Sanga, pelaksanaan yoga untuk mencapai moksa, sapta tirta dan sapta samudra di dalam tubuh, tri bhuwana (bhur, bhurwah, swah), dan ajaran kediatmikan lainnya. Disebutkan juga pemcerminan makrokosmos (bhuwana agung) terhadap mikrokosmos (bhuwana alit), seperti sapta loka (bhur loka, bhuwah lika, swah loka, maha loka, jana loka, tapa loka dan satya loka) dan sapta petala (Manusa loka, candra ditya, wisnu loka, brahma loka, rudra loka, mahadewa loka, dan siwa loka). Semua ini tercantum di dalam tubuh manusia sebagai nadi, peryt, hati, kasta mula, mulut, hidung dan kepala. Disinggung juga tentang tri sakti (utpeti, stiti, pralina), lima bayu atau tenaga dalam tubuh manusia (pramana, apana, samana, utana dan byana), tryantah karana (brahma sebagai angkara/marah, Wisnu sebagai manah/pikiran, Iswara sebagai budi); dan Dewa Tri Guna yakni rudra sebagai Rajah, Sangkara sebagai Tamah dan Mahadewa sebagai satwam. Hampir di setiap lempir naskah ini terdapat mantra-mantra dan sloka-sloka berbahasa sanskerta sehubungan dengan ajaran Dewi Uma terhadap sang Kumara. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tida diketahui secara jelas. Hanya menyebutkan jabatan pemilik naskah yaitu Jro Mangku Penataran Agung (tanpa nama jelas) yang terdapat pada h.23b. Mengenai asal pemilik naskah maupun kapan naskah ini ditulis atau disalin tidak disebutkan.