Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Pawukon

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah terdiri dari empat macam teks, yaitu: pawukon (h.1-56); catatan peristiwa/peringatan (56-59); rapal/mantera keislaman (59-72, 85-86); dan sebuah teks babad (73-81). Bab yang berisi pawukon terdiri dari dua bagian. Bagian pertama (1-29) berisi gambar lambang-lambang tiap wuku yang bersangkutan. Bagian kedua (31-56), ditulis dengan bentuk macapat, sebanyak lima pupuh, memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pawukon seperti: lambang dewa, burung, kayu, pengapesan, dan lain-lain. Daftar pupuh dari bagian ini sebagai berikut: 1) pangkur; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) kinanthi; 5) jurudemung. Pada bab pengetan berisi beberapa peringatan seperti: peringatan kelahiran, kematian, wisuda seseorang dan sebagainya. Pengetan ini tidak dicatat pada saat kejadiannya, melainkan ditulis satu orang padasatu saat, seakan-akan menyalin dari sumber lain. Sebagai contoh, hari kelahiran Den Ajeng Sariyem pada hari Rabu Legi, 20 Jumadilawal, wukumandasiya, Ehe 1693 (14 Oktober 1767). Hanya nama tahun (warsa) di sini tidak tepat, pada naskah tertulis Ehe, sedang seharusnya Jimawal. contoh lain pada tanggal h.30, terdapat catatan saat meninggalnya Sunan Pakubuwana (VII) pada tanggal 28 Psa, Jimakir 1786 (11 Mei 1858). Hari dan pasaran yang disebutkan dalam teks ini (Senin Legi), selisih satu hari dari yang seharusnya, yakni Selasa Pahing. Pada bab mantera, berisi beberapa mantra seperti: parlu mahrib (60-63), sunat wulu (64-65), asmu Bagenda Ngali, dan sebagainya, yang kesemuanya menunjukkan pengaruh Islam atau bahasa Arab. Bagian keempat dalam naskah ini, yang merupakan uraian sejarah berbentuk prosa, berisi cerita mengenai Pulau jawa sejak masih awang-uwung sampai Raja Ngerum mengalahkan raja Peranggi (73-77), dan ramalan raja Galuh tentang Pulau Jawa di masa yang akan datang setelah sang raja membunuh Ajar Gunung Padang (77-81). Di samping hal-hal di atas, etrdapat pula catatnlain yang tidak berhubungan dengan teks-teks terdahulu. Pada h.28 terdapat catatan tentang seorang yang bernama Mas Ngabehi Sastrawikrama yang menyampaikan salam seraya menyerahkan (wayang) Baladewa. pada h.83 terdapat tulisan seseorang yang tampaknya berasal dari waktu yang jauh kemudian, berisi panyandra kepada seorang perempuan. Tampaknya naskah ini merupakan kumpulan teks yang dikerjakan oleh beberapa orang dan pada waktu yang berbeda. Pada h.31 terdapat kolofon yang menyebutkan hari Senin Kliwon, 5 Jumadilawal, 1709 ('muka boma resi tunggil') yang bertepatan denga 8 April 1782 (hari dan pasaran selisih satu hari; seharusnya Selasa Legi). Penanggalan ini di duga berkaitan dengan penyalinan naskah bagian ini. Gaya tulisan dan bentuk-bentuk huruf cocok dengan penangglan tersebut. Di samping itu gaya penulisan dalam naskah ini amat khas dan layak diteliti lebih lanjut oleh ahli paleografi. Belum dapat dirunut tempat penyalinan berdasarkan gaya tulisan saja, tetapi yang jelas naskah tidak berasal dari lingkungan kraton, melainkan dari sebuah pusat kebudayaan yang lain-mungkin di Pesisir Utara bagian timur. Pada h.63 terdapat catatan yang menyebutkan bahwa naskah ini milik Kapitan Mangundirja. Menurut catatan yang terdapat pada h.i, naskah diperoleh Th. Pigeaud pada 19 Desember 1929 dari v.d. Gracht.

 File Digital: 1

Shelf
 PR.39_NR74_Pawukon.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : Naskah
No. Panggil : PR.39-NR 74
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Jawa; Macapat, Prosa; ditulis di atas kertas gendhong; Rol 38.06
Deskripsi Fisik: 81 hlm., 15-20 baris/hlm.; 28x21 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PR.39-NR 74 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20185810
Cover