Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Primbon Martanegaran lsp

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah ini berisi kumpulan teks tentang bahasa, primbon dan sejarah, sebagian di antara teks sejarah dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan adegan tertentu. Rincian isi naskah sebagai berikut: 1) Teks dasanama, memuat daftar sinonim kata-kata berbahasa Jawa, disusun berdasarkan urutan aksara Jawa sampai dengan (h.1-43); 2) japa mantra dan teks keagamaan, antara lain berisi tentang sifat 20 (43), masalah mani, sarengat, tarekat, hakekat dan makrifat (44), roh, sifat langgeng, mantra untuk melakukan suatu pekerjaan dan mantra untuk menhindarkan diri dari bidikan senapan (45), mantra penawar terhadap tindak kejahatan, mantra untuk mandi, mantra untuk tetap awet muda, mantra aji jaya kawijayan milik Panembahan Daka dan Panembahan Cendana, pangedepan milik Panembahan Salam, aji sambang-liwak, aji pancasuda salaki-sarabi, dan mantra selamat untuk hunian rumah baru (48), mantra pengasihan yakni aji jaran goyang, aji Arjuna Celor, dan aji dhesti pulunggana. Teks ini disalin dalam bentuk gancaran (48); 3) Babad Sengkalan berbentuk prosa, menguraikan sengkala Ajisaka, yang berupa keterangan angka tahun berhubungan dengan peistiwa penobatan dan wafatnya seorang raja Jawa, mulai jaman Ajisaka, Jenggala, Majapahit sampai jaman Kerajaan Mataram Surakarta dan Yogyakarta (49-56); 4) Babad nitik Sultan Agungan, mengisahkan kehidupan Sultan Agung Hanyakrakusuma semenjak masih bernama Pangeran Adipati hingga bertahta sebagai raja besar Mataram. Dalam cerita ini ditampilkan cerita kisah asmara Sultan Agung dengan Ratu Putri Suryabiseka, ratu penguasa laut Selatan yang kasat mata. Nitik Sultan Agungan ini diriwayatkan oleh seorang abdidalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yakni R.T. Mertanegara, komandan berpangkat setingkat Letnan Kolonel pada kesatuan prajurit dalem Ngayogyakarta, masa pemerintahan Hamengkubuwana V dan VI. Teks ini disusun dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 10 pupuh (57-81); 5) Babad Mekah, menceritakan kisah Abdul Muntalib, penguasa Mekah, tatkala melakukan penyerangan ke Turki melalui Konstantinopel. Cerita yang menampilkan kegigihan Abdul Muntalib untuk membebaskan daerah Mekah dari pengaruh kekuasaan Kesultanan Turki ini, dikisahkan oleh Basah Abdul Kamil, nama lain dari R.T. Mertanegara. Teks ini disalin dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 21 pupuh (83-147). Naskah ini diterima Th. Pigeaud, di Yogyakarta, pada bulan Februari 1935. Tidak ada informasi tertulis yang dapat membantu mengetahui pemilik naskah ini sebelumnya. Dari corak tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka penyalinan naskah diperkirakan sekitar tahun 1880, di Yogyakarta.

 File Digital: 2

Shelf
 PR.87_NR282_Primbon_Martanegaran_lsp_Part2.pdf :: Unduh
 PR.87_NR282_Primbon_Martanegaran_lsp_Part1.pdf :: Unduh

 Metadata

Jenis Koleksi : Naskah
No. Panggil : PR.87-NR 282
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Jawa; Macapat, Prosa; ditulis di atas kertas Eropa; Rol 41.03
Deskripsi Fisik: 320 hlm., 24 baris/hlm.; 33x21 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PR.87-NR 282 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20185921
Cover