Sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini mengisahkan ketika Amir Hamzah mengalami kekalahan perang dari Raja Hirman yang dibantu oleh Raja Lakat dan Raja Jenggi. Dalam pertempuran tersebut Amir Hamzah gugur. Kekalahan Amir Hamzah ini menyebabkan Nabi Muhammad harus mengungsi ke luar Madinah dan bersembunyi dalam sebuah gua. Ali yang mendengar kematian pamannya dan kekalahan tentara Islam, segera membalas. Raja Lakat dan Jenggi kemudian dapat dikalahkan. Mereka takluk dan menyatakan bersedia memeluk agama Islam. Pada bagian akhir diceritakan tentang pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Keduanya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad Hanafiyah. Teks naskah ini setelah dibandingkan dengan resensi naskah dengan judul Serat Menak yang dikerjakan oleh Poerbatjaraka 1940, maupun dengan Menak Lakad edisi Balai Pustaka 1937 dan edisi Van Dorp & Co (1883-1889, 8 jilid, lihat Pratelan I: 229-336), ternyata berbeda. Struktur pupuh dan gaya bahasa dalam teks ini tidak sama dengan semua redaksi tersebut. Dilihat dari bahasa dan pupuh pertamanya, teks ini kemungkinan berasal dari daerah Pasisir, karena bahasanya sangat sederhana dan pupuh pertamanya adalah tembang asmaradana yang memuat gagasan tentang pengagungan kepada Allah, Nabi Muhammad beserta para sahabat dan keluarganya. Sebagai pembanding, selain yang terdapat dalam edisi Poerbatjaraka, Balai Ppoestaka dan Van Dorp, Menak Lakad dapat pula diperiksa dalam FSUI/CI.53, CI.56-57; LOr 1984, 4900, 5771, 9013; DFT S 227-8, 240/280-17; MSB/L.193; SMP/KS.461-463. Pada kolofonnya terdapat penanggalan dari akhir penyalinan, yaitu: Jumat Pahing, 1 Ruwah, Wawu 1793 (30 Desember 1864). Teks ini menjadi bagian koleksi Pigeaud setelah dibeli dari R.Tanaya pada bulan Oktober 1933 di Surakarta. Berikut adalah daftar pupuhnya: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) megatruh; 6) pangkur; 7) durma; 8) pangkur; 9) sinom; 10) asmaradana; 11) pangkur; 12) dhandanggula; 13) mijil; 14) durma; 15) pangkur; 16) asmaradana; 17) dhandanggula; 18) durma; 19) asmaradana; 20) sinom; 21) dhandanggula; 22) pangkur; 23) asmaradana; 24) durma; 25) pangkur; 26) durma; 27) pangkur; 28) durma; 29) pangkur; 30) sinom; 31) pangkur; 32) durma; 33) pangkur; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) durma; 37) pangkur; 38) durma; 39) asmaradana; 40) dhandanggula; 41) sinom; 42) durma; 43) pangkur; 44) durma; 45) asmaradana; 46) sinom; 47) mijil; 48) kinanthi; 49) megatruh; 50) dhandanggula; 51) sinom; 52) mijil; 53) asamaradana; 54) kinanthi; 55) sinom; 56) mijil; 57) dhandanggula; 58) asmaradana; 59) sinom; 60) dhandanggula; 61) asmaradana; 62) sinom; 63) dhandanggula; 64) asmaradana; 65) dhandanggula.