Sastra roman historis yang menceritakan tentang percintaan Jaka Pangasih (anak angkat Tumenggung Wiraguna di Mataram) dengan Rara Supranti. Teks diawali dengan persiapan perkawinan Rara Supranti, ialah wanita cantik pedagang kuluk kanigara dari desa Terbaya, dengan Encik Semangil, seorang adipati di Pandanarang. Cerita berakhir dengan perkawinan Rara Supranti dengan Jaka Pangasih. Cerita Jaka Pangasih ini pernah juga disadur untuk pertunjukan Langendriyan sekitar tahun 1870an di Surakarta (Pigeaud 1968: 417, ttg. LOr 6787)). Menurut catatan Pigeaud (1967: 258), Serat Jaka Pangasih ini merupakan lanjutan dari Pranacitra dan dikarang oleh Yasadipura II (Sastranagara). Naskah CH.17 ini berisi tujuh teks, yaitu: Lampahan Jaka Pangasih, Lampahan Suryakusuma Rarianom, Lampahan Jaka Sundhang Mulya, Lampahan Anglingdarma, Lampahan Kemarsih, Lampahan Joharmanik, dan Lampahan Candrakirana. Naskah dibeli oleh Pigeaud di Surakarta pada tanggal 14 Mei 1932, dari R.M.Ng. Sumahatmaka. Pada bulan Januari 1933 naskah disalin aksara oleh staf Panti Boedaja. Untuk salinan ketikan naskah tersebut lihat: PNRI/G 98, MSB/L.148, LOr 6688, dan FSUI/CH.18. Ringkasan naskah ini juga ada, buatan Mandrasastra; lihat FSUI/WY.122 untuk ringkasan tersebut.