Teks ini merupakan jilid ke-34 dari sekelompok teks yang menceritakan pertempuran di Eropa pada masa perang dunia pertama (1914-1918). Teks-teks yang berkaitan dengan perang Eropa telah dibuat dalam beberapa jilid pada masa pemerintahan PB X di Surakarta, namun menurut keterangan di dalam katalog SMP disebutkan bahwa teks ini terdiri dari 29 jilid. Selain memuat sejarah perang Eropa, naskah ini juga berisi teks yang lain seperti: teks kebudayaan di Manisarja, kamus Belanda dan Melayu yang diterjemahkan dalam bahasa Jawa, proses verbal atau daftar mengenai penghasilan dan pengeluaran PB X antara tanggal 12 Juli sampai 10 September 1919, uraian dan terjemahan dalam bahasa Kawi, primbon katuranggan memilih kuda dan Mardibasa pelajaran tentang bahasa. Untuk kata-kata berbahasa Melayu dan Belanda ditulis dengan aksara Latin, namun kata-kata berbahasa Belanda ditulis dengan tinta merah. Teks ini juga menggunakan berbagai hiasan bunga-bungaan aneka warna pada setiap pergantian pupuh (rubrikasi). Keterangan mengenai isi naskah ini lihat pada halaman bernomor angka Romawi. (Lihat Gbr.18, 30 , 42, 43, 46, 47 & 48, dalam buku ini.) Tidak diketemukan keterangan yang pasti mengenai nama penyalin, namun disebutkan mengenai selesainya penyalinan teks jilid ke-34 pada tanggal 9 Sapar, Jimakir 1850 (3 November 1919). Pada akhir teks terdapat gambar bunga-bungaan dan jalinan kertas atau kain yang membentuk rangkaian kata bertuliskan Sunardi, diduga ini adalah nama pelukis dari berbagai gambar yang terdapat dalam naskah ini (lihat Gbr. 49, h. 905 jilid ini). Corak tulisan yang digunakan adalah corak tulisan pada masa PB.X. Keterangan di luar teks menyebutkan bahwa naskah ini merupakan lanjutan dari jilid ke-33. Di sini juga terdapat catatan Pigeaud mengenai nama Arungbinang, tetapi keterangan mengenai nama ini selengkapnya terdapat pada MSB/S.152. Keterangan bibliografis selengkapnya mengenai teks ini lihat MSB/S.152 dan SMP/KS.148-158. Daftar pupuh: (1) pucung; (2) pucung; (3) maskumambang; (4) megatruh; (5) asmarandana; (6) sinom; (7) kinanthi; (8) maskumambang; (9) gambuh; (10) mijil; (11) pucung; (12) pangkur; (13) sinom; (14) asmarandana; (15) kinanthi.