Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Rama Parasu

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Lontar ini berisi teks Rama Parasu, diawali dengan kisah asmara antara Anggaraparna dengan Remuka. Perjumpaan rahasia ini terjadi di Nandanawana, sebuah taman sari berdekatan dengan kraton Indra. Dewa Indra mengutus sejumlah apsara untuk menangkap keduanya. Anggaraparna dapat meloloskan diri, sedangkan Remuka tertangkap dan ditahan di kraton Indra. Anggaraparna mengembara ke hutan dan akhirnya minta perlindungan raja Arjuna Sasrabahu, bersama-sama para raja sekutu, seperti raja Metila, Anggapati, Kamboja, Susena, dan lain-lain. Teks dilanjutkan dengan upacara pesta korban yang diprakarsai Dewa Indra. Upacara dilakukan untuk menangkal bahaya yang mengancam dari pibak Arjuna Sasrabahu beserta para sekutunya. Dalam pesta itu, Dewa Indra mengundang Jamadagni dan berhasil membujuknya untuk mengawini Remuka. Pada sebuah pertapaan di tepi sungai Serayu, Remuka melahirkan seorang putra bernama Rama Bhargawa (Rama Parasu), yang gagah perkasa dan sangat pandai dalam hal memanah. Berita ini terdengar oleh Arjuna Sasrabahu. Akhirnya dengan para raja sekutunya, sang raja bersiap-siap untuk menyerang Indra. Sementara itu, Anggaraparna secara diam-diam pergi ke sungai Serayu dengan maksud untuk bunuh diri. Di sungai ini mereka berjumpa dan melepaskan segala rasa rindu, namun mereka dipergoki sehingga dikejar-kejar musuh. Kejadian ini didengar oleh raja Arjuna Sasrabahu, dan bersama para sekutunya berusaha menolong kedua insan tersebut. Meletuslah perang besar antara pihak Arjuna Sasrabahu dengan pihak Dewa Indra. Dalam peperangan tersebut, Arjuna Sasrabahu dapat dibunuh oleh Rama Bhargawa, yang menampakkan diri sebagai Dewa Wisnu. Untuk teks-teks lain dengan judul Rama Parasu, dapat dilihat pada katalog Girardet, no. 10550, 10640, 30930, 30985, 60680, 60830; Pigeaud 1970: 359; Kirtya no. 586; Juynboll II: 6, 413, 501 (Arjuna Sasrabahu); MSB/W.28. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak disebutkan secara jelas. Pada halaman 88b menyebutkan bahwa naskah ini milik I Gusti Putu Jlantik, di Singaraja tahun 1909. Pada h.la terdapat catatan tambahan dengan tulisan Latin (t.t) dan Bali, menyebutkan rama parasoe, rama prasu wijaya, jlantik, 1895, magang bestir residen. Berdasarkan data tersebut, kiranya naskah disalin atau diprakarsai (?) oleh I Gusti putu Jlantik di Singaraja Bali atau teks disalin pada tahun 1895 dan sejak tahun 1909 naskah ini menjadi milik beliau (Jlantik).

 File Digital: 1

Shelf
 CP.73_LT221_Rama_Parasu.pdf :: Unduh

 Metadata

Jenis Koleksi : Naskah
No. Panggil : CP.73-LT 221
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Bali; Kakawin; ditulis di atas daun lontar; Naskah tidak dimikrofilmkan
Deskripsi Fisik: 176 hlm.; 4 baris/hlm.; 50x3,5 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
CP.73-LT 221 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20187118
Cover