Isi teks ini menceritakan tentang sayembara memperebutkan putri Raja Gending Kapitu, yang bernama Retna Kuntul Wilanten. Barang siapa dapat merebutnya, kelak akan menang dalam perang Baratayudha. Pada saat yang ditentukan, para raja dan para satriya datang di negeri Gending Kapitu untuk mengikuti sayembara tersebut. Raja dan satriya tersebut antara lain: Prabu Kresna, Darmaputra, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Durna, Arya Sengkuni, Duryodana, Dursasana, dan lain-lainnya. Setelah semua berkumpul di hadapan Raja Gending Kapitu beserta permaisuri dan putrinya, sang raja lalu memerintahkan putrinya untuk memilih salah satu di antara mereka, yang berkenan di hatinya. Sang putri berkata bahwa dia akan memasuki gua garba mereka masing-masing, untuk mengetahui sifat-sifat mereka. Retna Kuntul Wilanten berturut-turut masuk ke gua garba Duryodana, Dursasana, Karna, Jayajatra, Durna, Kresna, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Kesemuanya tidak ada yang berkenan di hatinya, karena masing-masing mempunyai cacat. Setelah sang putri masuk ke dalam gua garba Darmaputra, dia lalu memilihnya, karena ternyata dalam diri Darmaputra suci tiada noda. Naskah ini merupakan salinan Lagutama dari naskah induk karya K.P-Kusumadilaga, keterangan tarikh penulisan naskah asli tidak diketahui. Pada h.58 disebutkan bahwa naskah ini disalin pada tanggal 8 Jumadilawal 1864 (30 Agustus 1933). Naskah diterima Pigeaud di Surakarta pada September 1933 dari Lagutama sendiri (h.i). Oleh staf Pigeaud, teks dialihaksara ketik sebanyak empat eksemplar pada Oktober 1933 (lihat FSUI/WY.54).