Naskah :: Kembali

Naskah :: Kembali

Pakem pustakaraja purwa

([publisher not identified], [date of publication not identified])

 Abstrak

Naskah ini dibuat berdasarkan karangan Ranggawarsita berisi 25 lakon wayang, masing-masing dimulai dengan suryasangkala dan candrasangkala dengan gaya Ranggawarsita, dan nama mangsanya. Lakon-lakon itu adalah: 1. Lampahan Uler Taun (dimulai dari angka 5, kemungkinan no.1-4 hilang/tidak masuk dalam penjilidan); 5. Prabu Wasupati dari Wirata ingin punya anak dari Dewi Swargandini, tetapi gagal. Bapaknya, Resi Srimanasa moksa; 6. Arya Srimadewa disuruh memberitahu ke Mandraka tentang moksanya Resi Srimanasa. Ketika pulang, bertemu dengan Parastha dari hutan Wanamarta yang dikejar oleh Uler Taun (Ulat Tahun) yang besar sekali di hutan Krendayana. Uler Taun dipanah oleh Arya Srimadewa, berubah menjadi Batara Kalakeya, anak Hyang Kalaka yang terkena sumpah bapaknya; 7. Prabu Mandrakumara moksa. Prabu Wasupati bersama patih Wasita/Arya Manungkara berkelana, bertemu dengan orang yang diamuk lembu. Ternyata lembu tadi adalah anak orang tersebut, yang karena bebalnya dikatakan seperti lembu oleh bapaknya. Akhirnya diruwat lagi oleh Arya Manungkara, dan dijadikan punggawa keraton. Kemudian bertemu dengan orang-orang yang mengungsi karena takut Memedi Entut Berut (makhluk halus yang kentut). Ternyata ia jelmaan Dewi Umi, seorang peri, yang disebut Sundel Bolong Dobol. Bau kentut itu karena ia mempunyai bermacam-macam minyak, dengan khasiatnya masing-masing. Barangsiapa sanggup membebaskan jiwanya, akan diberi semua minyak itu. Kemudian ia diwejang oleh Arya Manungkara tentang kesempurnaan jiwa, sehingga ia moksa; 8. Prabu Bahlika dari negara Sewandapura akan menyerang Wirata; 9. Prabu Santanu dari Astina kedatangan utusan dari Prabu Bahlika (kakaknya), memberitahukan bahwa ia akan menyerang Wirata; 10. Dewi Jahnawi dari Wirata melahirkan anak kembar: Dewi Sati dan Raden Matsya, yang kedua-duanya berbau ikan. Mereka diberikan kepada Prabu Dasa untuk dipelihara; 11. Prabu Santanu menolak kemauan Prabu Bahlika; 12. Prabu Santanu melaporkan kepada Prabu Wasupati tentang serangan Prabu Bahlika, Prabu Santanu melawan Prabu Bahlika. Prabu Santanu mengusir Prabu Bahlika dengan balatentaranya (h. 1-17). 2. Lakon Parasara Lalana. Agar hilang bau amisnya, Dewi Durgandini disuruh bertapa di Sungai Jamuna sebagai juru satang, sedang Durgandana bertapa ngidang (seperti kijang) di hutan Krendayana. Durgandini dilamar Raja Duryapura. Dewi Kekayi putri Prabu Kekaya minta dicarikan suami seperti yang terdapat dalam impiannya. Parasara diminta mengajar Gandarwasupala anak Gandarwarajasuwala, namun ia minta agar Padepokan Parewana, tempatnya, dipindah ke Bukit Meru, asrama tempat wiku Salya, yang minta tolong Parasara agar mengusir hewan-hewan pengganggu tanamannya. Ternyata pengganggunya adalah Resi Puruhita dengan anak buahnya yang merasa terganggu karena makam Pitara, tempat ayah dan kerabatnya dikubur, dijadikan ladang. Atas keadilan Parasara maka ia dihadiahi emas yang terpendam di Bukit Pitara, untuk memperbaiki kerusakan di Pitara/Bimarastana itu. Parasara mengikuti sayembara memperebutkan Dewi Kekayi.

 File Digital: 1

Shelf
 WY.87_NR365_Pakem_Pustakaraja_Purwa.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : Naskah
No. Panggil : WY.87-NR 365
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Sumber Pengatalogan:
ISBN:
Tipe Konten:
Tipe Media:
Tipe Carrier:
Edisi:
Catatan Seri:
Catatan Umum: Aks. Jawa; Prosa; ditulis di atas kertas bergaris; Rol 211.01
Deskripsi Fisik: 286 hlm.; 39 baris/hlm.; 32,7x20,6 cm.
Lembaga Pemilik: Universitas Indonesia
Lokasi: Perpustakaan UI, Lantai 2
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
WY.87-NR 365 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20187604
Cover