Skripsi ini membahas mengenai Perkembangan Prostitusi di Batavia tahun 1890-1910, dengan studi kasus Penyakit Kelamin sebagai dampak kesehatan dan dampak sosial. Prostitusi merupakan kegiatan transaksi seks yang melibatkan dua orang atau lebih untuk mendapatkan uang sebagai imbalannya. Prostitusi semakin berkembang pada tahun 1890 setelah dibuat kebijakan penghapusan pergundikan. Selama tahun 1890-1910 perkembangan prostitusi telah berdampak terhadap menyebarnya penyakit kelamin di masyarakat. Peraturan prostitusi yang telah diterbitkan dan dilaksanakan, dinilai telah menemui kegagalan, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan pemberhentian pengawasan kesehatan tahun 1910.
This thesis discusses about the prostitution's development in Batavia 1890-1910, syphilis as health and social effect. Prostitution is sexual transaction between two persons or more to gain cash. Prostitutions developed in 1890 as the result of non-concubinage policy. Between 1890-1910 the development of prostitutions caused the spread of syphilis diseases within the society. The prostitutions regulations issued had found failed. The government issued the termination of health supervision in 1910.