Di Indonesia terdapat sekitar 13 jenis pohon penghasil biji
tengkawang yang tersebar terutama di Kalimantan dan sebagian kecil di
Sumatera. Tanaman tengkawang merupakan pohon khas Kalimantan dan
bijinya bernilai tinggi. Seperti diketahui, sampai sekarang biji tengkawang
dipungut dari pohon tengkawang yang tumbuh di hutan alam. Sebagai
hasil tambahan bila produksi biji menurun, kayunya dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu jenis kayu bernilai tinggi yang banyak diminati baik
untuk penghasil industri kayu lapis maupun industri kayu gergajian.
Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi lemak biji tengkawang
dengan menggunakan alat ekstraksi soxhlet dan pelarut yang digunakan
adalah petroleum eter. Hasil ekstraksi yang didapat, berupa lemak yang
berwujud padat dengan warna kuning untuk lemak dari biji tengkawang
besar, kuning kehijauan untuk lemak dari biji tengkawang sedang, dan
hijau kekuningan untuk lemak dari biji tengkawang kecil. Kemudian lemak
yang didapat di analisis sifat fisiko-kimianya, serta ditentukan komponen
asam-asam lemak penyusun trigliseridanya dengan menggunakan alat
kromatografi gas. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida hasil
ekstraksi biji tengkawang terdiri atas asam palmitat 41-45%, asam stearat
45-52 %, asam oleat 1 - 7 % dan asam linoleat 0-4 %, sehingga lemak biji
tengkawang dapat digolongkan dalam Oleopalmitostearin.