Tesis ini membahas keterkaitan ketersediaan infrastruktur terhadap persentase penduduk miskin. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif regresi data panel dengan variabel dependen adalah persentase penduduk miskin dan variabel independen adalah jumlah SD, jumlah SMK, cakupan jumlah puskesmas keliling, dan kapasitas produksi efektif perusahaan air bersih serta panjang jaringan distribusi listrik dan cakupan jalan per provinsi. Variabel kontrol yang digunakan adalah Distribusi Persentase PDRB tanpa Migas atas Dasar Harga Konstan 2000 Lapangan Usaha Pertanian, Laju Pertumbuhan PDRB, Tingkat Inflasi, Kredit Bank Umum berdasarkan Lokasi Bank Penyalur dibagi dengan PDRB tanpa migas atas dasar harga konstan 2000, Rata - Rata Besarnya Anggota Rumah Tangga, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas, Angka Partisipasi Sekolah umur 7-12 dan Persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu menurut provinsi.
Hasil penelitian menunukkan bahwa seluruh variabel independen ketersediaan infrastruktur berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel persentase penduduk miskin. Disarankan kepada Pemerintah agar dalam perencanaan pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk mengurangi prosentase penduduk miskin, dapat menyusun prioritas berdasarkan nilai koefisien variabel independen yang membentuk model, berturut - turut yaitu cakupan jumlah puskesmas keliling, cakupan panjang jalan, jumlah SMK, jaringan distribusi listrik, jumlah SD dan kapasitas produksi efektif perusahaan air bersih.
The objective of this research is to analyze the relationship between the availability of infrastructure and poverty in Indonesia using econometric model of panel data regression model of 26 provinces for the years 2001 - 2007. The dependent Variable used is percentage of population below poverty line, and the independent variables used are the number of Primary School (SD), the number of Vocational Senior Secondary School (SMK), Mobile Health Center Coverage, Effective Production Capacity of Clean Water Company, Electric Energy Distribution Network and Road Coverage. The controlled variables used are Percentage Distribution of GRDP without Oil and Gas at 2000 Constant Price by Industrial Origin of Agriculture, Growth Rate of GRDP at 2000 Constant Price, Inflation Rate, Credit of Commercial Bank based on Location of Banks divided by GRDP without Oil and Gas at 2000 Constant Price, Average Household Size, Labor Force Participation Rate, School Enrollment of population aged 7-12 years and Percentage of Population Who had Health Complaint During The Previous Month.
Based on the result of this research, all the independent variables of infrastructure availability have a significant and negative relationship to percentage of population below poverty line. According to this conclusion, the government should continue to improve the quantity and availability of infrastructure in the sector of education, health, transportation, electric energy and clean water to eradicate poverty in Indonesia.