ABSTRAK
Salah satu faktor koreksi yang perlu dipertimbangkan secara cermat dalarn perhitungan produksi alat berat bulldozer adalah faktor koreksi blade. Faktor koreksi blade ini sudah disusun dalam bentuk tabel dan tentu saja sesuai benar dengan kondisi yang ada pada kumpulan - kumpulan penelitian pabrik pernbuat alat tersebut. Karena alat tersebut digunakan di Indonesia dengan kondisi dan budaya yang berbeda, maka faktor koreksi blade tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi di Indonesia. Apakah faktor koreksi blade yang diusulkan pabrik (tabel 2.1. PT. United Tractors) dapat langsung diterapkan di lapangan, direliri pada karya tulis ini.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan sehingga di dapatkan data mengenai jenis tanah, jarak gusur efektif, kedalaman gali blade dan kondisi medan kerja, serta pencarian data yang berkaitan, di kantor yang bersangkutan. Data tersebut diolah dengan menggunakan statistik sehingga diperoleh rata - rata (mean) faktor koreksi blade dan standard deviasi dari hasil observasi lapangan untuk ketiga kategori jenis tanah.
Dari analisa data, untuk tanah berpasir (sandy clay) yang tidak padat dan tanah Iempung (clay) yang kering dan keras, temyata terungkap bahwa rata - rata (mean) faktor koreksi blade dari hasil observasi lapangan rnenunjukkan kecenderungan Lmtuk berbeda dengan rata - rata (mean) faktor koreksi blade dari pabrik. Sedangkan untuk tanah bercampur pasir, kerikil dan batupecah yang halus, rata - rata (mean) faktor koreksi blade dari hasil observasi lapangan tidak menunj ukkan kecenderungan untuk berbeda dengan rata - rata (mean) faktor koreksi blade dari pabrik.
Kesimpulan yang penting dan penelitian ini adalah untuk kedua jenis tanah yaitu tanah berpasir (sandy clay) yang tidak padat, kondisi penggusuran mudah digusur (easy dozing) dan tanah lempung (clay) yang kering dan keras, kondisi penggusuran agak sukar digusur (rather difficult dozing ) bahwa faktor koreksi blade yang diusulkan pabrik tidak dapat langsung diterapkan di lapangan.
Sedangkan untuk tanah bercampur pasir, kerikil dan batu pecah yang halus, kondisi penggusuran rata - rata digusur (average dozing) yang diusulkan pabrik masih dapat digunakan untuk Iangsnng diterapkan di lapangan.