Seiring dengan meningkatnya masalah lingkungan yaug terjadi dewasa ini, serta berkembangnya tuntutan kousumen terhadap suatu produk, pola perkembangan industri dunia telah mengalami perubahan. Tuntutan konsumen terhadap suatu produk saat ini bukan hanya dari segi ekonomis dan kualitasnya bagi pemakai, tetapi juga harus memperhatikan faktor lingkungan demi menyelamatkan dunia dari pencemaran global. Adanya perkembangan tuntutan ini, mendorong para produsen untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam memecahkan masalah lingkungan yang dihadapi. Strategi pengelolaan lingkungan dengan mengolah limbah yang terbentuk seringkali tidak memecahkan masalah lingkungan yang ada. Biaya investasi yang cukup tinggi sehingga harga jual produk meningkat, hanya bersifat reaktifdan kurang preventif. Salah satu upaya yaug bersifat proaktif adalah Cleaner Production atau produksi bersih. Produksi bersih dapat dikatakan sebagai suatu strategi dalam proses produksi yang meminimisasi limbah yang dapat diterapkan dalam setiap kegiatan industri. Pnuelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penerapan program diatas dilakukan pada PT. Teijin Indonesia Fiber Corporation Tangerang atau yang disingkat deugau PT TIFICO. Berdasarkan penelitian tersebut beberapa kegiatau produksi bersih yang telah dilakukan oleh PT TIFICO adalah penggantian bahan baku dari DMT ke PTA, penggantian bahan bakar boiler dari IDO ( Industrial Diesel Oil) ke bahau bakar gas (LPG), penggunaan kembali air limbah, dan menggalakkan program tatagraha. Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukau tersebut di atas, ternyata masih ada kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya dengan membaugun tempat penyimpanan sementara limbah padat dan pengurangan penggunaan lampu pada sub departemen training uutuk efisiensi penggunaau energi listrik.