Pada sebuah pelaksanaan perencanaan dibutuhkan suatu pengendalian terhadap proyek tersebut. Pengendalian yang dilakukan terdiri dari pengendalian biaya, waktu, mutu. Pengendalian ini dilakukan untuk menjaga pekerjaan pada proyek tetap pada target untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pengendalian memiliki fungsi penting yaitu monitoring performa dan fungsi manajerial. Dalam pelaksanaan suatu rencana yang telah disusun biasanya terjadi perubahan-perubahan yang mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Penyimpangan ini terjadi akibat faktor resiko yang terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Penyimpangan yang terjadi antara lain pembengkakan biaya (overhead cost), mutu yang kurang baik, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal. Pembengkakan biaya yang terjadi dapat menggangu neraca perencanaan yang sudah dibuat. Hal ini mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dari yang direncanakan. Penyimpangan ini memerlukan suatu tindakan yang tepat dari pihak kontraktor. Untuk mengatasi penyimpangan itu diperlukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi berarti tindakan pengendalian untuk memperbaiki trend yang tidak baik atau tindakan mengambil keuntungan dari trend yang menguntungkan. Tindakan koreksi ini merupakan tindakan yang terus dilakukan selama tahap pelaksanaan proyek berlangsung dan dilakukan dengan mempelajari berbagai kemungkinan metode yang dapat menyelesaikan masalah yang ada. Penelitian ini akan menganalisa pelaksanaan proyek yang ada dibandingkan dengan rencana proyek. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam proyek tersebut dianalisa dan diberikan tindakan koreksi yang dibutuhkan untuk meminimalisasi penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang dianalisa hanyalah penyimpangan kelebihan biaya (overhead project). Dari penelitian ini diharapkan dari setiap penyimpangan yang terjadi dapat diketahui tindakan koreksi yang dibutuhkan.