Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang konstruksi, perusahaan dituntut untuk dapat membuat strategi analisa resiko yang tepat guna menjamin pengambilan keputusan terhadap sebuah proyek, apakah proyek itu akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan atau akan merugikan perusahaan. Pada saat pembuatan cost estimate biaya proyek, sebaiknya dibuat perhitungan dampak dari resiko terhadap biaya proyek dan pelaksanaannya. Analisa resiko tersebut dilihat dari berbagai sisi 1 faktor, antara lain : faktor estimasi, faktor proyek dan design, faktor konstruksi, faktor ekonomi dan politik dan faktor yang berhubungan dengan kontrak. Masing - masing proyek adalah unik, karena memiliki karakter sendiri - sendiri yaitu : lokasi yang berbeda, waktu pelaksanaan yang berbeda, lama masa konstruksi yang berbeda, dan permasalahan yang berbeda pula. Di sinilah diperlukan analisa resiko yang tepat agar dapat diketahui seberapa besar resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. Dalam melakukan analisa resiko, ada beberapa cara yang bisa digunakan, yaitu dengan cara manual atau dengan menggunakan program. Dalam tugas akhir ini, penulis akan membandingkan hasil analisa resiko secara manual dengan hasil output menggunakan program Crystal Bath dari tender ""TUNU OPERATING FACILITIES PROJECT"". Berdasarkan data - data yang diberikan oleh owner dan basic estimate, akan dibuat analisa dengan menggunakan ""risk analysis model"" dimana tahapan - tahapannya adalah mengumpulkan pendapat dari berbagai disiplin (expert opinions) dilihat dari segi schedule, kuantitas (quantity) dan biaya (cost). Kemudian hasilnya dikombinasikan dan diterapkan pada risk analysis model, dari hasil analisa tersebut dapat diketahui seberapa besar resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah - langkah untuk mengantisipasi resiko yang ada.