Wilayah Kota Bekasi memiliki luas 8.342 Ha adalah salah satu kota yang cukup besar dan berpengaruh. Pertumbuhan populasi yang sangat cepat (_ 5,19 % pertahun) telah membawa kota ini menjadi suatu kota yang cukup besar dengan jumlah penduduk _ 1,13 juta orang (data survey tahun 2000)1. Kota Bekasi dengan lokasinya yang strategis dan merupakan pusat administrasi, juga berkembang menjadi suatu pusat industri. Sasaran umum kebijaksanaan rencana tata ruang wilayah (RT RW) Pemerintah di dalam lalu lintas dan angkutan umum adalah untuk menciptakan suatu sistem transportasi di daerah perkotaan sehingga mobilitas orang dan barang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan dapat memenuhi kebutuhan sosial, perniagaan dan rekreasi masyarakat. Jumlah penduduk yang meningkat pesat disertai dengan laju pertumbuhan pembangunan di wilayah ini, pada akhirnya menimbulkan lonjakan volume perjalanan sebagai akibat dari meningkatnya perjalanan yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi meningkatnya perjalanan, sangat diperlukan untuk memperbaiki tingkat pelayanan dan efisiensi pada pemakai jalan. Pendekatan dalam pengembangan jaringan jalan lebih dititikberatkan pada pengembangan jaringan angkutan umum dan pendukungnya yang mempunyai nilai strategis dalam mendukung pengembangan Kota Bekasi serta kaitannya dengan perkembangan wilayah sekitarnya dengan memperhatikan rencana dan program pengembangan jaringan jalan yang ada. Pada saat ini jaringan angkutan umum yang ada dinilai memiliki kinerja yang cukup baik. Tentunya hal ini harus terus dipertahankan, agar pada masa mendatang, jaringan angkutan umum yang ada diharapkan masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna dengan baik. Sistem transportasi angkutan umum yang sifatnya berkelanjutan, saat ini sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, pada skripsi ini dilakukan pemodelan terhadap jaringan angkutan umum agar diperoleh gambaran mengenai kondisi jaringan angkutan umum Kota Bekasi.