Kemacetan dapat terjadi akibat dibangunnya pusat - pusat perbelanjaan seperti Jakarta City Center (JaCC) karena akan mengakibatkan bangkitan perjalanan kendaraan (trip generation) baik kendaraan pribadi maupun kendaraan angkutan umum dan barang.
Metode analisis yang digunakan untuk menghitung bangkitan perjalanan (kendaraan angkutan umum dan barang) di kawasan bukan pemukiman (non-home based trip ) adalah Trip Rate Anaiysis Technique, metode ini menggunakan data - data (Iuas area dan jumlah unit kios) dari tempat Iain atau Iokasi pembanding yang mempunyai kesamaan karakteristik dengan lokasi studi ( C. Jotin Khristy, 1990 ).
Hasil analisis bangkitan perjalanan yang ditimbulkan oieh Pusat Perbelanjaan Jakarta City Center (JaCC) untuk angkutan umum (penumpang) yang mempunyai trayek dibedakan menjadi dua yaitu bangkitan perjalanan yang terjadi pada angkutan penumpang existing (yang sudah ada). yaitu Bis Kecil 115 kend/jam, APB 1250 kend/jam. Bemo 354 kend/jam dan bangkiian perjalanan angkutan penumpang tambahan, yaitu Bis Kecii 272 kend/jam, APB 2275 kendqam, Bemo 905 kend/jam.
Sedangkan bangkitan perjalanan untuk angkutan- penumpang yang tidak mempunyai trayek merupakan gabungan antara yang sudah ada (existing) dengan yang tambahan, yaitu Bajaj 1632 kend/jam, Taksi 111 kendqam, Ojek 2611 kend/jam. Dan untuk bangkitan perjalanan angkutan barang per-jam sesuai dengan jenis angkutan barang adalah mobil Pick Up 102 kend/jam dan mobil Box 76 kend/jam.
Dari data bangkitan perjalanan yang didapat dan apabila diterapkan dengan kondisi jalan disekitar lokasi JaCC sekarang ini maka jalan tersebut tidak dapat mengakomodasi bangkitan perjaianan kendaraan angkutan umum ( penumpang ) yang ditimbulkan oleh JaCC. Disarankan dilakukan perbaikan - perbaikan atau menyediakan sarana transportasi baru di Iokasi tersebut supaya akibat yang ditimbulkan oleh bangkitan perjalanan angkutan umum ( penumpang ) terutama kemacetan lalu - Iintas dapat diatasi.