Kota Jakarta adalah kota yang memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi sebagai pusat kota. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terutama pertumbuhan populasi pada kota-kota di sekitar Jakarta termasuk kota Bekasi. Kota Bekasi menjadi salah satu alternatif tempat tinggal bagi para penduduk yang bekerja di Jakarta. Semakin berkembangnya suatu wilayah, maka kebutuhan akan transportasi semakin meningkat. Permintaan akan transportasi dari suatu zona dapat diketahui dengan cara menghitung bangkitan perjalanannya para pelaku perjalanan dari zona tersebut. Studi ini bertujuan untuk meneliti bangkitan perjalanan dari Kota Bekasi dikhususkan yang menuju kota Jakarta.
Dalam studi ini, digunakan metode survey wawancara rumah tangga. Dimana model bangkitan perjalanannya dipengaruhi oleh faktor-faktor sosioekonomi seperti jumlah kepemilikan sepeda motor, jumlah kepemilikan mobil, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan keluarga. Analisis bangkitan perjalanan ini dapat dihitung dengan memodelkan perjalanan bekerja yang dipengaruhi faktorfaktor sosioekonomi lainnya dengan metode regresi-linear berganda.
Hasil akhir yang telah teruji secara normal, linieritas, signifikansi, dan hipotesa didapat bahwa jumlah perjalanan bekerja dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga. Selain itu model bangkitan perjalanan bekerja dengan kelompok pendapatan rendah, menengah, dan tinggi membuktikan bahwa semakin besar pendapatan maka semakin besar jumlah perjalanan bekerja yang dibangkitkan. Model bangkitan perjalanan bekerja di wilayah studi yang telah didapat tidak terlalu bagus karena memiliki nilai R square yang kurang dari 50 %.