ABSTRAKUpaya penghematan energi yang sedang digalakkan
oleh pemerintah mengharuskan semua pihak untuk turut
berperan secara aktif. Tanpa terkecuali juga bagi pihak
industri yang justru merupakan pengguna energi yang
cukup besar.
Industri besi dan baja sebagai salah satu sektor
strategis telah melakukan sejumlah usaha berkenaan
dengan program penghematan energi. Salah satu upaya
dalam kaitan ini adalah perencanaan penerapan proses
hot charging pada unit pengerolan panas {hot strip
mill) . Proses hot charging ini bertujuan untuk
menurunkan penggunaan energi panas pada saat pemanasan
ulang baja (slab) sebelum pengerolan di unit HSM.
Realisasi pengimplementasian metode ini memerlukan
suatu alat yang berfungsi sebagai penampung sementara
sejumlah baja panas sebelum proses pemanasan ulang dan
mampu mempertahankan laju penurunan temperatur yang
serendah mungkin. Alat ini dinamakan Heat Conservation
Chamber (HCC). HCC ini direncakan terdiri atas susunan
isolasi pada semua sisinya agar mampu mempertahankan
temperatur baja panas.
Pada tugas akhir ini akan dihitung berapa besar
nilai penghematan energi dan biaya yang dapat
dihasilkan dalam akumulasi tahunan, jika rancangan HCC
direalisasikan. Dasar penghitungan penghematan energi
diperoien dari analisis distribusi temperatur slab
panas dalam kondisi transien dengan menggunakan metode
numerik transien. Sebagai parameter pembanding diambil
kondisi slab panas yang diletakkan dalam udara terbuka
selama waktu penyimpanan yang sama.