ABSTRAK
Penurunan kadar kelembaban dan temperatur dalam teknik pengkondisian
Udara (air conditioning) sangat penting untuk menciptakan udara nyaman (human
Comfort) bagi manusia dan mendukung proses industri. Oleh sebab itu dibuat
model dehumidiiier dengan koil pendingin yaitu unit pengkondisi udara yang
beriimgsi mengurangi kadar kelembaban dan temperatur untuk mengetahui proses
Penurunan kelembaban, unjuk kerja model, dan perbandingan antara teori dengan
aktual proses penurunan kelembaban dan temperatur.
Pada model dehumidifier tenjadi proses penurunan kelembaban dan
temperatur yang terjadi jika temperatur rata-rata permukaan koil pendingin
(Appm-atus Dew Point) lebih rendah dari temperatur udara masuk. Terjadi
Perpindahan kalor laten dan kalor sensibel dari udara ke koil pendingin dan
Perubahan uap air dari udara menjadi air, sehingga jumlah kandungan uap air di
udara berkurang. Juga terjadi proses pemanasan ulang untuk menaikkan temperatur
udara dingin pada perbandingan kelembaban konstan dan penurunan kelembaban
relatif (Relative Humidiiy), dengan kondenser sebagai pemanas. Pada kedua proses
diatas ada udara yang di bypass sehingga mempengaruhi besar efisiensi koil.
Dengan mengambil data temperatur bola kering dan temperatur bola basah
dilakukan perhitungan-perhitungan dengan diagram psikrometrik. Hasil perhitungan
menunjukkan unjuk kerja yang kecil, karena etisiensi koil rendah akibat banyak
udara yang di bypass. Berarti konstruksi peralatan berpengaruh terhadap unjuk
kerja. Juga kecepatan aliran udara dan kuantitas udara masuk mempengaruhi
banyaknya uap air yang dipindahkan dari udara.
Unjuk kerja model ditunjukkan dengan besar jumlah kalor yang dipindahkan
Dada penumnan kelembaban dan ternperatur yaitu 8,586 kW pada keoepatan udara
rendah dan 10,153 kW pada kecepatan udara tinggi, dengan eiisiensi koil masing-
masing 0,343 clan 0,533 pada kecepatan udara rendah dan tinggi. Texjadi
penyimpangan antara kondisi aktual dengan teori, dimana pada proses pemanasan
ulang yang seeara teori terjadi pada perbandingan kelernbaban konstan, kondisi
aktual justru mengalami penambahan kalor total masing-masing sebesar 6,925 kW
dan 8,207 kW pada kecepatan udara rendah dan tinggi, serta terjadi penambahan
massa uap air.