Fenomena drag pada benda jatuh dapat terlihat dan kecepatan jatuh banda tersebut Secara teoritis, kecepatan jatuh banda dapat dianalisa dengan persamaan Bassat-Boussinesq-Oseen yang diselesalkan dengan cara metoda numerik. Dengan menggunakan 2 (dua) buah laser pointer dan dan 2 (dua) buah receiver, penulis mengukur kecepatan jatuh benda dalam air. Dengan membandingkan kecapatar teoritis dengan kecepatan hasil pengukuran, penulis ingin mengetahui kemampuan alai untuk mengukur kecepatan jatuh. Pada percobaan lni digunakan 3 jenis bola sebagal benda jatuh, yaitu S1 (ms 50.94 g, d,= 37.8333 mm), S2(m. 87.19 g, d,= 25.4375 mm) dan S3 (m, 64.72 g, d,= 32.7833 mm), diukur pada 4 buah keadaan yang berbeda, yaitu jarak jatuh (L.) 0.65 m, 0.75 m, 0.9 m dan 0.375 m. Disimputkan dari percobaan ini bahwa alat dapat bekelja dengan baik pada daerah terminal velocity, dengan syarat uniUk pengukuran jarak jatuh yang sama jarak kedudukan antar laser dan receiver berbeda untuk setiap benda jatuh yang berbeda.
The drag phenomenon of falling sphere can be seen from sphere's fall velocity. Theoritically, sphere's fall velocity can be analysed using Basset-Boussinesq Oseen equation. Using two laser pointers and two receiver, the author measured sphere's fall velocity. By comparing theorilical velocity and measured velocity, the author would like to know the apparetus's ability to measure sphere's fall velocity. This experiment used three kind of sphere S1 (m, 50.94 g, d,= 37.8333 mm), S2(m, 57.19 g, d,= 25A375 mm) dan S3 (m, 54.72 g, d,= 32.7833 mm) which is measured in four kind of different situation, fall distance (LJ 0.65 m, 0.75 m, 0.9· m and 0. 375 m. The conctution of this experiment is the apparatus can work well in tenninal velocity range, under condition for same measurement condition, the setting for laser and receiver is differrent for each differant sphere.