UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perbandingan alat pengering padi tipe recirculation batch terhadap perubahan letak masukan ducting ke ruang pengering

Kasum; Bambang Suryawan, supervisor; Adi Surjosatyo, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Pengeringan merupakan proses pengurangan kadar air yang dikandung oleh biji padi, sehlngga biji padi tersebut aman untuk disimpan atau dilakukan proses seianjutnya seperti penggilingan. Pengering tipe resirculatory hatch adalah salah satu alat pengering yang digunakan untuk mengu:rangi kadar air tersebut. Letak masukan ducting menjadi salah satu faktor yang tidak bisa diabaikan buena akan berpengaruh pada distribusi udara panas di n1ang pengering. Modiftkasi pengering rccirculatory balch dilakukan dengan meletakan dueling di bawah silinder dalam (ruang plenum) dengan sudut masuk 45°. Desain asH pengring tipe recirculatory· batch letak ducting disamping ruang plenum dan sudut masuknya 9ft. Kedua desain ini selanjutnya dibandingkan dengan menggunakan lima parameter yaitu panas teoritis yang dibutuhkan, moisture load, estimasi waktu pengcringan. moisture remove rate dan dlstribusi kecepat.an udara panas. Dari hasil perhhungan, ducting distribusi udara panas yang diletakkan di bawah silinder dalam pcngering, diperoleh basil bahwa punas tcoritis yang dibutuhkan 4.0% lebih rendah, moisture load 0.3% lebih besar, estima-.:;i vvaktu pengeringan 0,6% lebih cepat dan moisture remove rate 0.1% lebih ban yak dibandingkan dengan desain as!inya. Distribusi kecepatan udara dalam ruang pengering seteiah dimodifikasi lebih merata dlbanding dengan yang tidak dimodifikasi, dcngan kecepatan udara panas 0.34 mls. Dengan demikian pengcringan diharapkan dapat rnerata dan optimal.

Drying represent water rate reduction process contained by paddy seed, so that the paddy seed peaceful to be kept or to process hereinafter like milled rice. The recircuiatory batch dryer is one of the dryer to be used to remove the moisture content of paddy. Input ducting situation become one of the factor which cannot be disregarded because w111 have relation witb hot weather dislribulion in dryer room. Dryer modification done with to take the ducting position under itmer cyJinder (plenum room) with angle of entrance is 45°. Original Desain of recirculatory batch dryer, the ducting put dO\>v-n beside plenum room and angle of entrance is 90°. Both this desain hereinafter compared with five parameter that is theoretical heat required, moisture load, estimation of drying time, moisture remove rate and speed distribution of hot weather. From result of calculation, dryer which have been modified, obtained theoretical heat required 4.0% is lower, moisture 0,3% is bigger, estimation of drying time 0.6% is quicker and moisture remove rate 0.1% is rnoret compared to original desain. Speed distribution of air in drying room after modified more flatten to be compared with do not modifY. speed of hot \veather is 0.34 rnls. Thereby the drying process expected can be flatten and optimaL

 File Digital: 1

Shelf
 S37819-Kasum.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S37819
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 42 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S37819 14-23-98982533 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20241730
Cover