Pembangkit Listrik tenaga Mikrohidro (PLTM) seperti halnya Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) adalah suatu bentuk telcnologi yang dapat rnerubah potensi tenaga air menjadi energi listrik Perbedaan antara kedtia bentuk teknologi tersebut adalah dari daya listrik yang dihasilkannya, dimana unluk PLTM pada umumnya menghasilkan daya listrik yang relatif kecil sehingga cocok untuk daerah-daerah terpencil dan kegiatan pendidikan seperti pembuatan laboratorium energi.
Lingkungan kampus UI Depok merupakan daerah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber energi, khususnya sumber tenaga air. Hal ini didukung oleh adanya rencana kampus UI Depok sebagai daerah resapan dalam rangka program pelestarian situ di daerah Jabotabek, disamping digunalcan untuk memasok air tanah untuk lingkungan kampus UI Depok dan sekitamya. Rencana ini direalisasikan dengan membangun waduk yang digunakan sebagai waduk resapan. Waduk ini direncanakan menggunakan dua sumber air, yaitu debit aliran yang berasal dari curah hujan dan debit yang berasal dari sistem irigasi Bendung Empang-Cisadane.
Debit air yang digunakan dalam pembangkitan listrik adalah air luapan dari waduk apabila melcbihi volume 195.343 m?/detik. Volume tcrsebut tetap dijaga konstan agar proses peresapan air ke dalam tanah menjadi maksimal, sesuai dengan tujuan pembangunan waduk sebagai waduk resapan. Potensi tenaga air di lingkungan Kampus U1 Depok tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber encrgi listrik dengan menggunakan teknologi PLTM, khususnya untuk digunakan sebagai laboratorium energi.
Dalam skripsi ini, pembahasan dibatasi kepada perhitungan debit aliran dan tenaga potensial listrik yang dapat dibangkitkan . Apabila debit air yang digunakan hanya dari curah hujan maka tenaga potensial rata-rata tahunan yang tersedia sebesar 1,2136 kW. Apabila yang digunakan adalah luapan dari air waduk, maka tenaga potensial rata-rata tahunan yang dapat clihasilkan sebesar 24,5294 kW.