Masalah di industri manufaktur produk cetak injeksi plastik adalah menekan jumlah penolakan produk karena tak memenuhi standar kualitas hasil injeksi dan standar kualitas hasil pengecatan. Dalam hal ini, cacat serapan cat, walaupun kini sudah jauh berkurang, masih mendominasi. Hal ini tentu dapat manjadi kendala bagi peningkatan kinerja produksi. Cacat serapan cat dapat terjadi karena kombinasi dua hal, yaitu perembesan kembali pelarut cat melalui coating cat yang telan mengalami curing; dan adanya porositas renik pada benda cetak injeksi. Untuk menanganinya diperlukan pemilihan rumusan coating yang sesuai untuk plastik otomotif eksterior tersebut; dan mengurangi porositas renik, yang ditentukan oleh proses manufaktur seperti teknik cetak injeksi serta perlakuan (pemesinan) Ianjutan hasil injeksi dan perlakuan awal sebelum pengecatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubanan temperatur silinder H4 pada rentang 190-240°C, waktu tahan HT1=HT2 pada rentang 2-7 detik, tekanan tahan PH3 pada rentang 16-51 %, kecepatan injeksi pada rentang 29-64 % dan temperatur pengeringan cat pada rentang 40-100°C terhadap cacat serapan cat pada hasil pengecatan produk injeksi. Dari hasil penelilian ini diperoleh bahwa untuk mengurangi cacat serapan cat sebaiknya temperatur silinder H4=190°C; waktu tahan HT1=HT2 = 4 detik; tekanan tahan PH3=16 % Serta kecepatan injeksi Vl3=29 %; dan temperatur pengeringan cat =40°C.