ABSTRAKDalam proses deformasi panas, baja HSLA 0.017% Ti as_cast memiliki sifat hot ducfility yang berbeda pada temperatur yang berbeda. Untuk mencapai hasil defom1asi yang optimal maka perlu ditetapkan temperatur deformasi yang menghasilkan sifat hot ductility yang terbaik dan perlu dihindari temperatur kritis yang menghasilkan sifat hot ducti/ity yang rendah.
Penelitian ini diarahkan untuk menemukan rentang temperatur terbaik dalam proses penarikan panas dan menemukan jenis perpatahan yang terjadi dalam proses penarikan tersebut.
Penelitian ini menggunakan material baja HSLA dengan kandungan 0.017% Ti as_cast yang ditarik pada temperatur 700°C, 750°C, 800°C, 850°C, 900°C dan 950°C dengan kecepatan 0,004/s".
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada temperatur 700 clan 750°C benda uji G memiliki sifat hot ductifity yang baik yang ditunjukkan dengan nilai reduksi luas penampang sebesar 74% pada temperatur 700°C dan 82% pada (emperatur 750°C dan didukung pula dengan nilai mekanis yang balk yang ditunjukkan dengan nilai kekuatan luluh sebesar 132 Nlmmz pada temperatur 700°C dan 99 Nlmmz pada temperatur 750°C serta nilai kekualan tarik maksimum yaitu sebesar 192 Nlmm? pada temperatur 700°C dan 141 NImm2 pada temperatur 750°C.
Jenis perpatahan ulet intergranular terjadi pada temperatur penarikan 700°C, 750°C dan 850°C dengan penampakan dimpfe serta microvofd sedangkan jenis perpatahan getas inlergranular terjadi pada temperatur B00°C, 900°C dan 950°C dengan penampilan permukaan patahan yang halus dan dengan jumlah dimple yang sedikit.