Bahan bakar minyak merupakan sumber energi yang tidak dapat diperberbaharui
Iagi. Beberapa upaya telah dilakukan daiam rangka penghematan Upaya yang lengah
dikembangkan adalah penghematan bahan bakar dengan teknik magnetisasi. Teknik
ini telah lama dan berkembang kali pertama unruk water treatment yang kemudian
dikembangkan untuk efisiensi pembakaran.
Perkembangan teknik ini terus diikuti dengan penelitian untuk mengungkap
rahasia magnetisasi ini. Telah banyak pro dan /kontra dalam hal ini. Penelilian yang
berhubungan dengan magnerisasi bahan bakar umumnya memakai pendekaran dari
efék gas buang yang dihasilkan. Akan tetapi penélitian tentang pengaruh magnetisasi
terhadap karakteristik bahan bakar masih jarang dilemui.
Obyek dari penelitian ini adalah bahan bakar berupa kerosin atau minyak
tanah dan memakai sistem dipol untuk memagnetisasi. Kerosin digunakan sebagai
obyek penelitian karena bahan bakar ini Iebih stabil dibandingkan bensin.
Sistem dipol menjadi pilihan karena lelah lebih dahulu dikembangkan 0leh
para peneliti dan mudah dalam pemasangannya serta ada asumsi tidak terdapat
perbedaan antara kulub utara dan selatan.
Pengujian gas kromafograji dan infra red menunjukan belum terjadi perubahan komposisi dan struktur kimia molekul penyusun /rerosfn dikarenakan energi yang diberikan tidak terlalu besar unmk memecah ikatan intra molekular
Dari hasil penelitian yang didapat beberapa perubahan karakreristik.
Viskositas mengalami kecenderungan penurunan sebesar 1,278 hingga 1,256 cSr
sedankan indeks reaksi mempunyai kecenderungan peningkatan sebesar 1.4485
hingga 1,449I. Kedua perubahan tersebut memperkuat indikasi terjadinya fenomena
declustering dan perubahan tingkat kepolaran dari molekul-molekul penyusun kerosin