Dalam kebudayaan secara umum sedang muncul gejala globalisasi, suatu universalisasi kebudayaan yang disebabkan persinggungan budaya yang begitu oepat antara teritorial budaya yang sam dengan yang lain. Hal ini juga menimbulkan dampak pada pertukaran obyek tanda (object of sign) secara universal, menyebabkan mmpang-tindihnya obyek-obyek tanda yang berasal dari teritorial berbeda dan sering dicampur-adukan dengan rnassa lalu, fantasi, dan visi masa depan Hal tersebut didukung oleh hasrat masyarakat konsumer yang menginginkan suatu fantasi, penjelajahan tedtorial budaya tanpa batas yang justru melecehkan kebudayaan itu sendiri.
Arsitektur sebagai bagian dari budaya manusia, juga mengalarni dampak dari pertukaran obyek-tanda dalam globaiisasi kebudayaan ini. Katya arsitektur yang dianggap sebagai bagian dari barang konsumer, diproduksi masa sebagaimana halnya fashian yang dapat diproduksi melalui proses duplikasi dan digunakan dimana saja orang bersedia menggunakannya Hal ini menimbulkan sebuah keadaan yang ditandai oleh tumpang-tindihnya realita yang djkenal sehagai sebuah simulasi.