Arsitektur muncul dari kebutuhan akan ruang dan kenyamanan visual penggunanya. Kenyamanan visual mencakup visual dalam ruang dan juga eksterior pada rancangan sebuah bangunan. Keindahan menciptakan kenyamanan, dan kenyamanan yang tercipta dari keindahan berkaitan dengan penerapan bentuk yang diciptakan. Geometri sebagai salah satu bentuk yang sering diterapkan dalam arsitektur, seharusnya mempunyai kelebihan dibandingkan bentuk lain di luar geometri. Sejauh ini, seringkali publik menilai sebuah disain bangunan dari bentuk luarnya saja. Geometri dalam arsitektur, apakah hanya sebatas itu saja?
Arsitektur berbicara tentang ruang, dan bentuk bangunan mempengaruhi keadaan ruang di dalamnya, baik dari sisi fungsional maupun segi keindahan. Bagaimana bentuk geometri yang diciptakan memenuhi kedua sisi kebutuhan dalam arsitektur dapat diketahui apabila sebuah rancangan arsitektur digali lebih dalam karena di dalam arsitektur perwujudan bentuk geometri sering dipakai dalam pengolahan ruang-ruang dan bentuk yang ditampilkan.
Geometri akan selalu ada dalam arsitektur dari berbagai macam sudut pandang bangunan. Baik dari penerapan denah, permainan fasad bangunan, secara dua dimensional maupun tiga dimensional tidak lepas dari bentuk geometri, Dilihat dari unsur unsur keseluruhan. Bentuk bentuk ini mungkin akan mempengaruhi perancangan di dalam konsep arsitektur.
Sisi lain dari geometri adalah keteraturan yang diciptakannya. Manusia cenderung ingin menghasilkan suatu keteraturan dalam kehidupannya. Arsitektur yang merupakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup juga dituntut menerapkan keteraturan. Sehingga bentuk-bentuk yang diciptakan tidak lepas dari bentuk-bentuk teratur. Bentuk geometri muncul untuk memperkuat kesan ruang dan menciptakan suatu keteraturan di dalamnya.