Kebutuhan akan rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Namun seiring bersama waktu, perubahan kondisi merupakan suatu hal yang tak terelakkan. Sementara manusia selalu mengharapkan sebuah rumah ideal, ia juga dihadapkan pada kondisi faktual mengenai penambahan jumlah penduduk yang memberikan implikasi pada semakin terbatasnya lahan rumah tinggal. Oleh karena itu, muncul beberapa gagasan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Di beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, Kanada dan Australia muncul sebuah gagasan yang turut bertujuan untuk mengatasi masalah ini. Gagasan itu biasa disebut dengan istilah Adaptable House. Kriteria yang terdapat di dalamnya bahkan menjangkau isu yang lebih luas lagi yaitu isu desain bagi penderita keterbatasan fisik. Pada negara - negara tertentu istilah Adaptable House ini tidak populer namun sebagai gantinya, muncul konteks - konteks sejenis yang dikenal dengan istilah berbeda seperti Universal Design, Life Cycle House dan sebagainya.
Ulasan ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi - kondisi yang mendorong tercetusnya gagasan adaptable house ini dan gambaran mengenai penerapannya di beberapa negara. Untuk memberikan wawasan lebih jauh lagi, maka disertakan pula deskripsi mengenai konteks - konteks sejenisnya, sehingga dapat dibandingkan satu sama lain. Istilah khusus adaptable yang banyak digunakan dalam ulasan ini mengacu pada referensi yang lebih luas sehingga pada penerapannya memiliki konteks yang berbeda namun dengan arti yang kurang lebih sama. Dalam skripsi ini konteks tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sehingga pemahaman konteks lebih jelas.