Bayangan sebgai unsur peneduhan berguna untuk melangsungkan aktivitas manusia di ruang Iuar terutama di daerah iklim tropis, dimana kondisi matahari cukup menyengat dan mengganggu kenyamanan beraktivitas. Ruang Iuar yang dirasakan kurang nyaman di Jakarta yang beriklim tropis basah berupa plaza, karena karakteristiknya yang seringkali dominan dengan perkerasan. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan tentang bayang-bayang bangunan yang mempengaruhi kenyamanan termal khususnya temperatur, kelembaban dan aktivitas pengguna paza serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi aktivitas penggunaan ruang luar. Untuk membahas penerapan pengaruh bayang-bayang bangunan terhadap temperatur, kelembaban dan aktivitas pengguna, penulis memberikan 2 contoh studi kasus plaza di kawasan Sudirman-Thamrin. Pemilihan studi kasus berdasarkan kriteria pembanding dan karakteristik lingkungan plaza yang berbeda, namun keduanya memiliki tipe plaza yang sama dengan jumlah pengguna yang cukup banyak. Pembayangan oleh bangunan dapat menjadi salah satu unsur kenyamanan termal pengguna plaza, namun hal tersebut bukan merupakan suatu tolak ukur yang mutlak. Jadi bayangan kadang-kadang bisa memicu niat ataupun mengarahkan pilihan perilaku manusia untuk melaksanakan aktivitas di ruang Iuar. Manusia akan mengusahakan dirinya agar tidak merasa terganggu oleh radiasi matahari dan merasa nyaman. Namun hal tersebut tergantung pads prioritas kebutuhan yang ada. Rasa nyaman pada manusia di ruang luar terbuka tidak hanya secara termal, namun jugs secara visual, psikologis, dan fisik. Banyak faktor selain bayangan bangunan yang dapat ikut mempengaruhi kenyamanan termal di ruang terbuka seperti pepohonan yang memberi kontribusi bayangan sekaligus memiliki nilai penyerapan panas yang tinggi. Bayangan dapat memberikan kondisi temperatur yang lebih balk (penurunan) daripada kondisi tersinari matahari. Hal ini tergantung presentase bidang yang terbayangi terhadap luasan secara keseluruhan, intensitas radiasi matahari per harinya. Untuk perancangan ruang terbuka yang baik maka tidak hanya terpaku pads satu sudut pandang kenyamanan saja tapi sebisa mungkin memperhatikan banyak faktor. Akhir kata, penulisan skripsi inl bertujuan untuk memberi masukan tentang pentingnya kenyamanan di ruang luar dengan memperhatikan tidak sekedar faktor termal, namun faktor lainnya yang cukup kompleks dalam suatu perancangan plaza. Dalam hal ini antara plaza yang terbangun dan lingkungannya hares dapat saling mendukung dalam keberhasilan desain suatu tempat.