Pilihan manusia untuk berinteraksi sosial di lingkungan tempat tinggalnya semakin lama semakin kecil. Keadaan ini membuat ikatan komunitas semakin melemah dan manusia kehilangan identitas tempat tinggalnya. Keadaan ini juga terjadi pada masyarakat kelas sosial ekonomi menengah ke bawah, terutama mereka yang tinggai dalam kompleks perumahan sederhana.
Secara langsung ataupun tak langsung, keadaan ini dipengaruhi oleh konfigurasi ruang yang ada di perumahan sederhana. Selain aspek manusianya, pola permukiman dan ruang jalan turut menyumbang andil atas terciptanya peluang interaksi sosial dalam lingkungan tempat tinggal.
Penekanan pada peran jalan dalam terciptanya peluang interaksi perlu dilakukan mengingat jalan selalu menjadi ruang yang efektif sebagai ruang sosial di Indonesia maupun di negara lain. Penciptaan peluang interaksi ini akan mendorong terciptanya interaksi sosial dan memperkuat ikatan komunitas.