Dewasa ini kehidupan pasar tradisional semakin terancam. Pasar tradisional yang secara fisik relatif buruk semakin ditinggalkan oleh pembeli. Para pembeli mulai berpaling berbelanja di pasar modern seperti hypermarket, supermarket, dan lain-lain, yang tumbuh sebagai pemenuhan gaya hidup (life style) modernitas, di mana kebutuhan berbelanja bertukar menjadi kegiatan pengisi waktu luang dan hiburan. Ditambah dengan kondisi bangunan yang relatif jauh lebih baik keadaannya daripada pasar tradisional. Menghadapi kondisi seperti ini, pemerintah dan beberapa pihak swasta telah melakukan perbaikan terhadap pasar tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional. Pasar ini dikenal juga sebagai pasar 'modern'. Tetapi jika dilihat lebih dalam lagi, terdapat perbedaan yang prinsipil antara -pasar 'modem' yang dikembangkan oleh pihak pemerintah dan swasta dengan pasar modern yang dikenal orang awam saat ini seperti hypermarket. Oleh karena itu, tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membahas lebih jelas lagi apakah pasar 'modern' itu? Seperti apakah pasar 'modem' di Jakarta? Dan bagaimanakah prinsip-prinsip teknis sebuah pasar 'modem'? Dengan mengambil beberapa studi kasus pasar 'modem' yang dibangun oleh PD Pasar Jaya dan Swasta di Jakarta dan sekitamya dan dengan mengadakan studi literatur, diharapkan mampu memberikanjawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas. Dari tulisan ini, dapat disimpulkan terdapat 3 kategori pasar yang berkembang saat ini, yaitu pasar tradisional, pasar modern, dan pasar semi-modern. Ketiga kategori ini ditentukan oleh prinsip-prinsip umum yang diterapkan (seperti barang dagangan yang dijual, pedagang, cara berdagang, pembeli) dan ciri-ciri fisik bangunan (dari segi arsitektural, utilitas, pengelolaan dan perawatan bangunan). Pasar Cibubur (dikelola oleh PD Pasar Jaya) dan Pasar Modem BSD (pihak swasta) termasuk dalam kategori pasar semi-modem, karena di dalamnya terkandung prinsip-prinsip umum sebuah pasar tradisional tetapi memiliki ciri-ciri fisik sebuah pasar modern.
Nowadays, the traditional market life is more in danger. Physically traditional market relative bad is more left behind by the customers. The customers begin to move shopping at modem market (hypermarket, supermarket, and others) as modernity life style fulfillment, where shopping necessities are change to be spare time fulfilled activity and entertainment. Moreover with the building condition which relative better than the traditional market. To face this condition, the government and some private company's side have already to mend an image, which aim for raise the traditional market quality. This market also known as 'modem' market, but if we seen more thorough, we'll found principle differences between 'modern' market which is developed by the government and private with the modem market which is known by public as hypermarket. That's why purpose of this writing is for making clearer, what is the "modem" market? What look like 'modem' market in Jakarta? And how the technical principles of a "modem" market? By took some studies case of 'modern' market which is built by PD Pasar Jaya and private companies in Jakarta and surroundings and with make literature study, is hoped can give the answer for the above questions. In this writing, we can conclude that we found 3 market categories, which are grow this moment, that is traditional market, modern market, and semi-modern market. The three categories are decided by general principles that are applied (like the goods which is sold, the merchants, the procedure to trade, buyer) and building physical characteristic (from architecture side, utility, and the maintenance of building). 'Pasar Cibubur' (is managed by 'PD Pasar Jaya') and 'Pasar Modern BSD' (by private company) included in semi-modem market, because inside implied general principles of a traditional market but has physical characteristic of a modern market.