Cahaya, baik dalam pandangan arsitektur maupun secara filosofis, memiliki kedudukan yang penting selain sebagai elemen yang mengungkap wujud nyata suatu benda, karena cahaya dapat memberikan suatu kualitas tertentu yang dapat membuat suatu ruang menjadi lebih bermakna. Pada saat seorang arsitek menggunakan arsitektur sebagai bahasanya. Maka cahaya, dengan segala maknanya, digunakan sepenuhnya (atau seenaknya..?) oleh arsitek dengan tujuan yang bermacam.-macam; yang puitis seperti untuk menonjolkan makna simbolik pada suatu ruang, maupun yang terlihat tidak imajinatif (namun tetap fungsional) sebagai pengungkap wujud dan penerangan belaka.
Dalam arsitektur Louis Kahn, cahaya mendapat kehormatan untuk menampilkan diri sebagai suatu elemen yang mampu mendatangkan karakter lain untuk memperdalam makna ruang, yaitu keheningan. Dengan karakter cahaya alami yang berubah-ubah, dan pergerakan berdasar waktu, pertanyaan utamanya adalah mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana Louis Kahn dapat 'membujuk' cahaya untuk menciptakan keheningan sebagai kualitas yang tak terukur dalam arsitekturnya.
Light, whether in architecture or in the philosophical vision, holds a significant position. Light does not just reveal the shape of architectural objects, but gives a certain quality to space, and therefore, adds the meaning of place to space. Archites had been using lights with a wide variety of purposes. Some are using it in a poetic way, to embrace the symbolic meaning of a certain space, while some other just hold-unimaginatively to the functional use of light, which are to reveal shapes and to ban darkness.
In the architecture of Louis Kahn, light deserve the honor to expose itself as the element that invites other character that deepens the meaning of space, which is silence. By the character of natural light that moves and changes corresponding to time, the main question is what, when, why and how Kahn persuade light to bring in silence, to create the unmeasureable quality in his architecture.