UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Cyberspace sebagai wadah eksperimental arsitektur visioner = Cyberspace as an experimental place of visionary architecture

Hardyanthony Wiratama; Yandi Andri Yatmo, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Kini pemikiran akan arsitektur tidak hanya mengenai nilai fungsional, namun juga mulai berkembang menjadi suatu eksperimen akan bentuk yang dapat berasal dari imajinasi arsitek. Pemikiran akan bentuk sebagai perwujudan imajinasi tersebut kerap melupakan hambatan fisik yang dapat mempengaruhi keterbangunan bentuk. Oleh karena ketidak terbangunannya, maka pemikiran ini seringkali disebut sebagai pemikiran visioner. Kini teknologi terus berkembang, begitu pula dengan pemikiran visioner ini.
Perkembangan teknologi menghasilkan suatu ruang yang dapat dijadikan wadah perealisasian dari pemikiran ini. Ruang ini dikenal dengan nama cyberspace. Dalam cyberspace, kaidah yang berlaku berbeda dengan apa yang ada pada dunia real. Cyberspace tidak terikat dengan gravitasi dan cuaca. Apakah perbedaan karakteristik ini yang menyebabkan karya arsitektur visioner dapat dibangun dalam cyberspace? Apakah kehadiran cyberspace mendorong pemikiran para arsitek dalam mencapai bentuk baru?

Nowadays the concept of architecture is not only the thought of functional value, but it is developing into an era of experimental of form that can be originated from the imagination of the Architect. The thought of form as a realization of an imagination usually forgets the physical barriers that can affect the construction of that form. Consequently, the form is unbuildable. This why this thought usually known as visionary thought. Technology is continuously being developed as well as visionary thought.
Fortunately, the development in technology provide a space that can be a place for realization of this thought. This space is known as cyberspace. The characteristic in cyberspace is different with the characteristic in real pace. Gravity and weather don?t affect and bind cyberspace. Is this difference that makes the visionary form buildable in cyberspace? Is the presence of cyberspace can accelerate the thought of architects in finding a new form in architecture?

 File Digital: 1

Shelf
 S48168-Hardyanthony Wiratama.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S48168
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : ix, 46 hlm. : ill. ; 30 cm.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S48168 14-22-46406083 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20246019
Cover