UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perspektif feng shui dalam desain arsitektur

Eddy Supriyatna, examiner; Sidhartawan Indra, supervisor; Han Awal, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Feng Shui yang diterjemahkan angin-air, adalah seni geomancy bangsa China, yaitu seni penempatan dan perletakkan bangunan atau bentuk struktur lainnya yang dibuat manusia untuk diselaraskan dengan alam dan mendapatkan manfaat. Saar ini Feng Shui dikenal dengan baik dalam bidang arsitektur. Banyak produk arsitektur, apakah itu rumah tinggal, kantor, apartemen bahkan penataan interior suatu bangunan menggunakan prinsip-prinsip Feng Shui. Di negeri asalnya, China bahkan penggunaan Feng Shui tidak terbatas pada bangunan saja tetapi juga untuk pemakaman. Mereka menggunakan Feng Shui karena keyakinannya akan membawa nasib baik, kebahaginn, ketenangan dan rizki yang melimpah. Namun disisi lain tidak sedikit pula mereka yang menolak dengan tegas prinsip-prinsip Feng Shui. Hal ini karena adanya kabut mistis dan magis yang menyelimuti praktek-praktek Feng Shui.
Melalui metode studi literatur dan survey, penulis mencoba menggali mengenainya, melihat keberadaan Feng Shui dalam dimensi mistis-ilmiah dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Selain itu, penulis juga mencoba untuk mencari kemungkinan adanya "benang merah" antara Feng Shui dan kaidah arsitektur formal.
Ulasan tulisan ini dimulai dengan uraian dari para ahli Feng Shui yang menyatakan bahwa Feng Shui berbeda dengan mistis. Juga dijelaskan mengenai pengertian, perkembangan dan konsep dasar Feng Shut serta uraian mengenai !-Ching, kitab peradaban bangsa China. Kemudian dilanjutkan dengan analisis yang berpijak pada kasus-kasus perencanaan kota menurut Feng Shui. Dari kajian yang dilakukan didapat suatu kesimpulan bahwa pada awalnya Feng Shui bukanlah suatu bahasan yang bersifat mistis, tapi suatu bahasan yang ilmiah, yaitu berdasarkan fenomena alam yang terjadi di negeri asalnya, China.
Adapun pandangan bahwa Feng Shui adalah mistis terjadi karena dalam perkembangannya, Feng Shui banyak dipengaruhi oleh filsafat-filsafat yang berbau mistis seperti Taoisme dan Confucian. Selain itu, juga disimpulkan adanya "benang merah" antara Fenng Shui dan kaidah arsitektur formal, yaitu kesamaan sikap dan dasar pijakan yang lama dalam suatu kegiatan desain arsitektur. Baik Deng Slim maupun kaidah arsitektur formal sama-sama memanfaatkan dan menghindari potensi balk dan buruk Bari suatu site.

Peg Shui, a term literally translated as wind-water, is the Chinese art geomancy, the placement and location of building and manmade structures to harmonise with, as well as benefit from the surrounding physical environtment. Nowdays, Feng Shui's application is well known in architecture. A lot of architectural products, whether they're houses, offices, apartments even interior of the building use the principles of Feng Shut. In its motherland, China the application of Feng Shui is not only limited on building but also for locating the burial of the dead. They use it because they believe that it'll bring luck, happiness, peaceful and wealth. In the other hand there are many people strictly refuse the principles of Feng Shui, because they're rustic and magic layers.
Through a literary study and survey methode, writer tries to dig it up by seeing Feng Shut's existence in mistic-science dimention in architectural design activities. Besides, writer also tries to find a possibility of connection between Feng Shut and architectural formal norms.
This paper begins with the Feng Shut experts' statement which say that P? ng Shui is different from mistic, the meaning of Deng Shui, its development and its basic concept. It also discusses about I-Ching, the Chinese civilization book and its continued by the analysis to the cases of city planning according to Deng Shui. From this analisys, we get conclusions that at the beginning it is believed that Deng Shui is not a mistic subject but it is a science one which is based on natural phenomenon that happened on its motherland, China.
The perception that Feng Shui is rustic happens because in its development Feng Shut is influenced by mistical philosophies such as Taoisme and Confucianisme. Besides, there is the connection between Feng Shui and architectural formal norms which has the same attitude and the same base analisys in architectural design activities. At last, even Feng Shui or architectural formal norms, in fact they're both designing the site by manipulating its potensial factors (good and bad) to get the better condition.

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S48139
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiii, 32 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S48139 14-22-15453552 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20246387
Cover